Kisah Ruqyah, Anak Nakal & Brutal Karena Gangguan Jin
Berikut ini Kisah Ruqyah, Anak Nakal & Brutal Karena Gangguan Jin.
Sumber dari grup dan channel pengobatan islam yang saya ikuti.
Check it dot
------------------------------
ANAK BRUTAL
#kisahruqyahabahroqi
Tak ada orang tua yang menginginkan, selain memiliki anak yang shaleh dan penurut. Namun nyatanya, tak setiap apa yang kita inginkan sesuai dengan kenyataan. Termasuk seorang pengrajin sandal yang datang padaku. ia begitu menderita, karena memiliki anak yang super bandel.
Ia menuturkan tentang anaknya yang sulit diatur. Bukan hanya itu, iapun sering merusak barang-barang dirumah kalau keinginannya tak dipenuhi. Sandal-sandal yang siap dikirim, seringkali dipotong-potong dengan gunting. Iapun sering mengancam, bahkan meludahi, menendang dan nemukul orang tuanya mirip orang yang kesurupan; " Aku stress dan tak berdaya Pak ustad," keluhnya membatin.
Barusan si orang tua yang malang tersebut datang. Ia memohon bantuanku untuk mengatasi anaknya yang lagi ngamuk berat. Persoalannya sepele, hanya karena disuruh sekolah, tapi anak tersebut tak mau. Lalu ia dirayu supaya berangkat. Tapi apa yang terjadi, anak tersebut malah ngamuk dan merusak segala barang yang terjangkau.
Setelah mendengar cerita tersebut, ahirnya akupun berangkat. Sesampainya ke tempat tujuan, kulihat seseorang sedang duduk sambil ngurut-ngurut kening. Rupanya ia seorang pengobat yang tak berdaya menghadapi anak super bandel tersebut.
Saat aku masuk ke kamar si anak, ia nampak terkejut. Tak kuduga, Beberapa detik kemudian tiba-tiba ia menyerang ayah dan ibunya dengan gigitan, cakaran, dan tendangan. Tak diam, aku berusaha memeluk anak itu, tapi ia berontak hebat, hingga pelukanku terlepas. Secepat kilat, ia mengambil gelas yang berisi air, kemudian airnya disiramkan ke atas TV. Ibunya menjerit. Setelah itu, ia akan melemparkan gelas tersebut kepada ibunya, namun untung bisa aku cegah.
Kuakui, aku kerepotan. Ia tak bisa dikendalikan. Terlebih lagi ayahnya yang lagi luka dikakinya. Ia menjerit kesakitan karena diinjak dengan kuatnya oleh sang anak. Sebagai akibat, ia tak bisa membantuku.
Tiba-tiba tangan anak tersebut menjambak rambut ibunya sambil meludahinya. Sang ibu pun meringis kesakitan. Nampak tak ada belas kasihan. Sekalipun ibunya berusaha melepaskan jambakan dirambutnya, namun si anak itu tetap menyerangnya dengan beringas.
Tak ada pilihan lain pikirku selain aku yang harus memegang langsung kedua tangannya. Tak sulit, akhirnya aku bisa melepaskan tangan si anak brutal tersebut. ibunya bebas. Sianak meronta dan balik ingin menyerangku, tapi tanganku lebih kuat hingga iapun tak bisa berbuat apa-apa. Lalu aku bacakan; Ya lathif ulthuf bina ( Ya Allah Yg Maha Lembut, berbuat lembutlah untuk kami) 7x.
Fasayakfiikahumullahu wahuwas sami'ul 'alim (qs.2;137) 7x.
Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syaiun filardhi walaa fis samaa i wahuwas sami'ul 'alim 7x, Na'udzu bikalimatillahit taammati ming syarrimaa khilaq 7x. Lalu membacakan ayat-ayat ruqyah.
Tapi si anak tersebut tetap meronta marah. Kakinya terus menendang setiap barang yang terjangkau. Kupikir, kakinya mesti diikat. Namun, ketika kakinya akan diikat, refleks kakinya ia masukan ke kolong ranjang. Dan, subhanallah dikolong ranjang terdengar suara pecahnya piring. Kedua orang tuanya nampak terkejut. Mereka mungkin hawatir kalau kaki anaknya terluka kena pecahan kaca piring. Namun setelah kakinya ditarik, alhamdulillah tak ada luka sedikitpun.
Setelah itu aku bentak ia; " Ukhruz ya 'aduwallah ". Sesaat ia diam. Lalu aku katakan; "Pandang mata saya!" Iapun melihat mataku beberapa menit, lalu meredup. Stelah itu aku aku pijit urat besat lehernya yang sebelah kiri. Dan aku terus membacakan surat al Fatihah sambil diselingi do'a supaya hati anak itu menjadi lembut. Dan, masya Allah, tiba-tiba ia ngorok tidurr. Akhirnya proses ruqyahpun dihentikan.
Esok harinya, aku kembali datang ke rumahnya. Tak seperti dalam pertemuan pertama, kali ini si anak tersebut tak memperlihatkan reaksi penolakan. Namun, ia nampak tak acuh, dan asik dengan dirinya sendiri. Saat kutanya, tak hanya tak menjawab, menoleh pun tidak. Kedua orang tuanya saling pandang, tandanya tak mengerti.
Aku mencoba mengajaknya untuk dialog, dan kuajukan beberapa pertanyaan. Namun ia tetap tak acuh. Ku elus kepalanya, masih tetap saja tak ada respon. Lalu kucoba memegang urat lehernya. Masih tetap tak acuh. Akhirnya kubacakan do'a dan ayat-ayat ruqyah sambil kutiup-tiupkan ke ubun-ubunnya. " Ya Allah, lembutkanlah hati anak ini. Dan sekiranya ada makhluq jahat yang mengganggunya, keluarkan dengan kekuatan-Mu," Begitu do'aku dalam hati.
Entah dalam hitungan menit keberapa, tiba-tiba ia menunjukan telunjuknya ke arah kamar. " Ada apa nak ?", tanyaku. Namun ia tak menjawab.
" Apa kau melihat sesuatu?"
" Iya ", jawabnya singkat.
" Apa kau melihat seseorang, atau berupa makhluq yang asing ?"
" Iya...ada dua hitam hitam bawa tongkat ", jelasnya.
" Apa kamu takut? "
" Tidak !"
" Bagus, kau hebat nak. Kau harus menghajar nya, berani gak?"
" Berani !"
" Coba ikuti abah. Allahumma inna naj'aluka finuhurihim wana'udzubika mingsyururihim!"
Iapun mengikuti apa yang aku sarankan. Setelah itu, aku arahkan supaya ia meniup bayangan kedua makhluq yang ia lihat. Ia pun langsung meniup-niup ke arah makhluq yang ia lihat.
" Bagaimana kena gak?", tanyaku penasaran.
" Ia terbakar yang satunya lagi lari !"
" Kejar !"
Ia bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke arah kamar orang tuanya, sambil mulutnya terus menerus meniup-niup.
" Sudah kabur!", jelasnya ngomong duluan. Tumben pikirku.
Aku curiga dengan kamar orang tuanya. Dan setelah kutanya, bahwa dikamar tersebut ada sebuah botol berisi rajah yang dikubur. Tujuannya, untuk penjagaan, supaya Rizqinya lancar, dan rumah tangganya tentram. Namun apa yang terjadi, justru sebaliknya. Rumah tangganya nyaris tiap hari cekcok dipicu oleh ulahnya sang anak. Sedangkan rizkinya, memang lancar, tapi tak berkah.
Aku sarankan supaya membongkar barang yang ditimbun tersebut. Merekapun setuju. Setelah dibongkar, memang ada sebuah botol. Lalu aku pecahkan botol tersebut. Nampak ada dua benda yang diikat. Setelah itu, aku bakar sambil membacakan kalimat tammah dan ayat kursi.
Tiga hari kemudian, aku kembali datang ke rumahnya untuk kembali meruqyahnya. Kali ini, aku sarankan kedua orang tuanya ikut di ruqyah bersama anaknya. Merekapun setuju.
Proses ruqyah dimulai. Entah hitungan menit ke berapa, tubuh ibu si anak bandel bergetar, kemudian muntah-muntah. Adapun ayahnya, hanya terasa berat di kepala dan pundak kirinya. Namun setelah di tepuk-tepuk akhirnya hilang. Dilain pihak, si anak bandel tak menunjukan reaksi. Bahkan ia membantu memijit-mijit kepala ayahnya.
Setelah proses ruqyah selesai, akupun meruqyah air untuk dimandikan dan guna disemprotkan ke sekeliling rumahnya. Selain itu, tentu saja akupun membekali mereka dengan dzikir-dzikir pembenteng harian yang harus mereka hafalkan.
Beberapa hari kemudian aku kembali datang ke rumahnya hanya sekedar untuk menanyakan perkembangan. Dan Alhamdulillah, kini si anak bandel akhirnya telah berubah, walhamduillah.
Demikian kisah ruqyahku, semoga hati anak tersebut tetap lembut, menjadi anak penurut dan shaleh, aamiin. Barokallahufikum, wassalamu'alaikum
--------------------------------------------------------------------------
Ayat ayat ruqyah yg hrs d hafal calon roqi ( prruqyah )
1 Al-Fatihah 1 Seluruhnya
2 Al-Baqarah 1-5
3 Al-Baqarah 102
4 Al-Baqarah 163-164
5 Al-Baqarah (Ayatul Kursi) 255
6 Al-Baqarah 285-286
7 Ali-Imran 18-19
8 Al-’Araf 54-56
9 Al-’Araf 117-122
10 Yunus 81-82
11 Toha 69
12 Al-Mukminun 115-118
13 As-Soffaat 1-10
14 Al-Ahqaaf 29-32
15 Ar-Rahman 33-36
16 Al-Hasyr 21-24
17 Al-Jin 1-9
18 Al-Ikhlas
19 Al-Falaq
20 An-Naas
Adapun ayat2 utk menekan dan menghancurkan sihir dan jin yg bandel adalah sbb:
Alfatihah 7x
Ayat kursi 7 x
Amana rosul 7x
Ash shofat ayat;1-10, 7x
Az zalzalah 7x
3 ayat terahir surat al hasyr, 7x
Al ikhlash 7x
Al falaq 7 x
Annas 7 x
Selamat memghafal dan mencoba, insya Allah dahsyat!
Wallaahu A'lam
Referensi sumber:
Channel Ruqyah
Grup wa ruqyah
Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar