Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan

Ramadhan adalah bulan penuh rahmat berkah dan ampunan. Tujuan puasa ramadhan adalah supaya kita menjadi orang yang bertaqwa. Tahukah anda bahwa ada potensi Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan? Bagaimana penjelasannya? Simak ya?


Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan

Sebelum membaca Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan, ada baiknya anda add pertemanan dengan kami di facebook klik https://www.facebook.com/revan.sugih.9

Share link diatas ke teman anda yang ada gangguan non medis ya? Semoga menjadi asbab kesembuhan. Amin

Yuk simak penjelasan Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan. Semoga mencerahkan.

Check it dot

-----------------------------

MENGEJAR REWARD TAQWA DI BULAN RAMADHAN 

KORBAN SIHIR BERPOTENSI DAPAT 1 TIKET SURGA 

Inspirasi ceramah Ust Zainudin MA Masjid Al Ikhlas 27 April 2022 dengan berbagai tambahan

Sahabat yang dirahmati Allah

Tujuan puasa ramadhan adalah mencetak jiwa-jiwa yang bertaqwa. Sebagaimana yang termaktub dalam ayat wajibnya puasa, “La‘allakum tattaqūn”, (QS. 2:183). Inilah yang menjadi prestasi seorang hamba yakni stempel ketaqwaan sebagai tujuan akhir. Selengkapnya firman Allah sbb:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa” (QS. Al-Baqarah: 183).

Sedangkan kita semua tahu bahwasanya seseorang dengan stempel/ predikat taqwa sebenarnya sudah memegang satu tiket surga. Sebagaimana Allah berfirman:

........Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan pasangan-pasangan yang suci, serta rida Allah. Dan Allah Maha Melihat hamba-hamba-Nya.” (Q.S. Ali 'Imran: 15)

Apakah semua yang berpuasa dibulan ramadhan pasti mendapatkan stempel taqwa?

Tentu tidak semuanya. "La'allakum tattaquun" supaya kamu/ harapannya supaya menjadi pribadi yang lebih bertaqwa. Masing-masing mendapatkan nilai yang berbeda sesuai dengan tingkat keseriusan didalam beribadah mengisi setiap harinya dibulan ramadhan. Apakah puasanya bisa mengendalikan seseorang dari menahan nafsunya atau tidak. Dengan pengendalian diri dan meningkatkan amal ibadah HARAPANNYA bisa meningkatkan ketaqwaan. Artinya ada yang dapat stempel taqwa bahkan ada yang tidak mendapatkan apapun kecuali lapar dan haus saja. Lalu bagaimana ciri atau indikator seseorang bisa dikatakan bertaqwa? 

Ada 4 ciri orang yang bertaqwa sebagaimana difirmankan Allah dalam QS Ali Imran ayat 133 sd 135 sbb

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. (QS Ali Imran: 133-135)

----------------------------

CIRI-CIRI ORANG BERTAQWA

1. Penginnya Ngasih

Ciri orang bertaqwa yang pertama adalah "Alladziina yumfikuuna fissarrooi wadhorrooi". Yaitu mempunyai semangat untuk selalu memberi baik diwaktu lapang ataupun sempit, saat ada ataupum ngga ada. Tangannya gatal penginnya ngasih dan memberi manfaat kepada sesama. Tangan inginnya selalu berada diatas dan sangat anti berada dibawah. ia selalu ingin memberi bukan ingin diberi.

AAAAA



Artinya bukan pada saat lapang saja mereka ingin berinfak namun juga pada saat sempit. Atau bukanlah mereka yang berjanji, "nanti kalau aku kaya aku akan sedekah. Nanti kalau aku lega pasti akan membantu" dan janji-janji manis semacamnya. Bukan juga mereka yang senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang lain senang. Tetapi orang yang bertaqwa adalah mereka yang gemar memberi dalam kondisi apapun. Bisa memberi dalam bentuk infak/ sedekah uang, ide, pemikiran, tenaga dll. 

Termasuk juga memberi sesuatu yang bermanfaat, tidak harus dalam bentuk uang. Misalnya memberikan informasi yang bermanfaat dalam bentuk tulisan baik di grup atau media sosial dengan niat agar orang lain mendapatkan manfaat dari tulisannya.

Pertanyaannya adalah, apakah kita sudah menjadi orang yang penginnya ngasih? Atau penginnya dikasih? Apakah masih ada jiwa ingin diberi sumbangan. dikasih diskon, diberikan bantuan kemanusiaan, dikasih pinjaman dan semacamnya? Apakah masih ada rasa senang saat melihat orang lain susah dan susah lihat orang lain senang?

Pada akhirnya kata Ust Zainudin kita harus mengakui bahwa perjuangan menuju taqwa masih perlu banyak kita lakukan. Masih banyak PR untuk membenahi hati yang susah untuk bersyukur dan berbagi nikmat dengan orang lain. Dan di bulan ramadhan inilah momentum belajar.


2. Nggak Baperan

Ciri yang kedua adalah "Wal kaadzimiinal ghoidzo" atau mereka yang bisa menahan amarah ketika mereka bisa marah. Mereka yang nggak baperan dengan perlakukan tidak menyenangkan dari orang lain. Mereka yang tetap tersenyum ketika menghadapi cacian, hinaan, bullian, kekerasan, kedzaliman dll.

Ust Zainudin menganalogikan seekor nyemot dipohon mangga yang dilempari batu oleh manusia. Apakah sang nyemot balik melempar dengan batu, granat atau meriam? Tentu nyemot akan melempar dengan mangga yang matang dan manis rasanya. 

Secara teori cukup mudah namun pada saat berhadapan dilapangan ternyata tidak semudah ucapan. Karena kebanyakan kita mudah baperan, mudah tersulut emosi dan provokasi. Sekarang saya mau berikan beberapa contoh sbb:

Pada saat seorang ustadz ceramah kemudian dilempar sajadah, atau aqua gelas oleh jamaah, apakah ustadz bisa sabar? Pada saat lewat didepan rumah seseorang lalu disiram dengan air bekas cucian apakah masih bisa tersenyum? Pada saat ada yang menghina anda atau keluarga anda apakah masih bisa istighfar sambil mengelus dada?

Atau ada seseorang yang memukul pipi anda apakah bisa menahan untuk tidak membalas? Atau saat anda ditipu oleh rekan bisnis, atau karyawan yang membawa kabur uang anda apakah bisa sabar? Atau pada saat ada anak-anak yang main ke rumah anda dan mengotori lantai dengan mainan, makanan bahkan kotoran apakah anda bisa sabar?

Pada akhirnya kata Ustadz Zainuddin ternyata kita masih perlu banyak belajar untuk mengendalikan diri dan amarah. Masih perlu perjuangan untuk mendapatkan stempel taqwa. Dan bulan ramadhan adalah momentum belajar.

Bagi korban Sihir, bulan ramadhan adalah momentum tepat untuk tidak mudah baperan. Perjuangan korban Sihir untuk selalu tersenyum adalah perjuangan yang sangat berat dikarenakan hampir setiap hari disuntik dengan ribuan emosi negatif. Ditambah dengan teror dan serangan yang seakan tiada habisnya. 

Dipukuli iya, disakiti iya, ditakuti iya, dijauhi iya, dicemooh iya, dipersulit iya, dihalangi iya, dibikin marah, sedih, cemas, was was, prasangka dan masih banyak lagi. Cobalah untuk belajar disenyumin saja setan setan yang mengganggu dengan gangguan apapun. Tidak mudah memang tetapi cobalah belajar mengatakan "makasih ya?". Karena mereka adalah alat yang dihadirkan oleh Allah untuk menguji kita. Mereka adalah jembatan atau malah jalan tol menuju ketaqwaan sebagai jembatan masuk surga. 

Mau masuk surga ngga? Kalau mau jangan baperan. Senyumin aja. Makasih ya, kalian adalah jembatan buatku untuk meraih ketaqwaan dan surga. 

AAAAA



3. Gampang Maafin

Ciri yang ketiga adalah, "wal 'aafiina 'aninnaas" atau mudah memaafkan kesalahan orang lain, pun mudah meminta maaf. Memaafkan orang yang pernah menyakiti kita, mendzalimi, menusuk dan lain sebagainya. Hatinya terlalu lapang untuk sekedar sakit hati. Tidak diberi ruang emosi negatif menguasai dadanya. Orang yang bertaqwa adalah dia yang mudah mengatakan, "saya memaafkanmu, atau saya yang salah dan saya minta maaf"

Faktanya di jaman sekarang mengaku salah dan memaafkan orang lain yang pernah merugikan kita baik secara fisik atau mental adalah sesuatu yang langka. Kita lebih banyak mengedepankan ego dan kepentingan dibandingkan dengan memaafkan. Kita lebih banyak mengatakan, "nggak, saya tidak salah. Dimana harga diri saya kalau memaklumi perbuatannya dan memaafkan?", dan statement semacamnya.

Rosulullah shollallaahu alaihi wasallam perlu kita jadikan teladan dimana dahulu saat berdakwah harus menghadapi tantangan yang luar biasa. Bagaimana beliau dicemooh, dianggap penyihir bahkan dilempari dengan kotoran. Namun Rosulullah shollallaahu alaihi wassalam tetap tersenyum dan mendoakan. Atau pada saat beliau dilempari dengan batu sehingga gusinya berdarah dan satu giginya patah, beliau tidak membalas. Padahal ada tawaran jika rosulullah shollalaahu alaihi wasallam mau mereka akan ditimpuk dengan gunung. Tetapi beliau shollallaahu alaihi wasallam tidak mau malah mendoakan ampunan kepada mereka karena mereka kaum yang tidak tahu. 

Memang dosa anak adam menjadi hak mutlak manusia untuk saling memaafkan. Kalau dosa kepada Allah cukup istigfar dan mohon ampun lalu tidak mengulangi perbuatannya. Namun dosa anak adam harus ada kata maaf antara keduanya. Jika salah satu tidak memberi maaf maka perjalanan kesurga akan ditangguhkan. Bahkan bisa saja terancam masuk neraka jika kedzalimannya terhadap orang lain cukup besar.

Oleh karena itu jika anda merasa pernah berbuat salah dengan kesalahan yang sangat besar dan menyebabkan hidup saudara seiman lainnya hancur lebur tetaplah persiapkan mental anda untuk meminta maaf secara langsung. Jangan sampai waktu yang sudah disediakan disia-siakan. Jangan sampai di akherat kelak amal ibadah anda habis untuk membayar kedzaliman anda terhadap orang lain. Jika itu belum cukup maka dosa orang lain akan ditimpakan kepada anda, dan jadilah anda merugi selamanya.

Kata maaf disini artinya adalah harus ada pengakuan bahwa seseorang pernah berbuat salah misalnya, "saya minta maaf kepadamu karena pernah mencuri uangmu. Atau saya minta maaf karena pernah menabrak keluargamu". Atau kata-kata semacamnya. Jadi bukan memanfaatkan hari raya idul fitri, salaman kemudian beranggapan dosanya ilang seperti bayi baru lahir. Tidak semudah itu karena memaafkan itu dari hati, bukan sekedar kata dan formalitas.

Dan anda sebagai manusia yang bertaqwa harus memaafkan saudara seiman yang meminta maaf, karena ia sudah meminta maaf. Saudara anda sudah gentle karena berani meminta maaf secara langsung. Maka maafkanlah meskipun ia pernah melakukan perbuatan yang sangat menyakitkan. Maafkanlah demi satu tiket menuju surga.

Ada sebuah kisah dimana ada 2 orang yang pernah bermasalah saat di dunia. Si fulan yang hendak berjalan menuju surga tiba-tiba terhalang karena satu dosa anak adam yang belum dimaafkan oleh saudaranya. Si fulan merasa sudah pernah meminta maaf secara langsung meskipun saudaranya berpaling muka saat fulan meminta maaf.

"Yaa Allah, aku khan sudah pernah meminta maaf kepada saudaraku ini atas kesalahanku. Syarat supaya dosa anak adam sudah aku lakukan ya Robb. Tetapi sepertinya saudaraku belum memaafkan aku"

Kemudian Allah subhanahu wata'ala memperlihatkan surga kepada orang yang pernah didzalimi dan enggan untuk memaafkan saudaranya. "Yaa Robb indah sekali surga itu, untuk siapa itu? Apakah untuk para wali atau para syuhada?"

"Itu untukmu jika mau memaafkan saudaramu" Kata Allah 

Pada akhirnya si fulan memaafkan kesalahan saudaranya sehingga keduanya masuk ke dalam surga. Nah, oleh karena itu datangilah saudaramu dan akuilah kesalahan yang pernah dilakukan lalu mintalah maaf. Dan buat sahabat yang pernah disakiti, maafkanlah saudaramu yang tulus ingin meminta maaf.

Selanjutnya kata Ustadz Zainuddin kurang lebih jadilah pribadi pemaaf. Jangan sampai ego dan kepentingan dunia menghalangi anda untuk saling memaafkan. Karena dengan begitu jiwa yang taqwa akan sulit teraih.

Bagi korban Sihir ini adalah lahan basah untuk menggapai ketaqwaan dengan cara memaklumi, menerima, ikhlas dan memaafkan. Sekali lagi tidak mudah tetapi berusahalah untuk melapangkan dada dan memaafkan kejahatan pelaku. Bagaimana mungkin memaafkan sementara sudah bertahun tahun hidup menderita karena Sihir? Rumah tangga hancur, karir hancur, rezeki terhalang, reputasi hancur dll. Gil4 kali memaafkan orang yang sudah tega menusuk dari belakang?

Kalau sulit untuk memaafkan pelaku paling tidak memaafkan ujian yang sudah Allah pilihkan. Sambil berdoa semoga Allah bukakan hatinya untuk meminta maaf untuk kemudian dimaafkan. 

Dan buat pelaku Sihir camkanlah bahwa perbuatan anda mendatangi dukun untuk menyantet orang lain adalah perbuatan syirik yang tidak akan diampuni jika tidak bertaubat. Bertaubatlah kepada Allah dan minta maaf kepada korban yang sudah anda bikin hancur hidupnya. Buang ego dan mantapkan hati untuk meminta maaf apapun yang terjadi. Mintalah maaf kepada korban dan bawa serta buhul atau benda sihir yang masih bisa dibawa. Jangan memanfaatkan hari raya lalu bersalaman dan menganggap sudah minta maaf, bukan begitu. Tetapi bicarakan 4 mata dan katakan yang sejujurnya.

Memang sangat berat meminta maaf kepada korban, anda membayangkan resiko besar yang bakal dihadapi. Tetapi jika tidak meminta maaf maka resikonya akan jauh lebih berat di akherat kelak. Bahkan resikonya dunia akherat. Jangan sampai mati masih meninggalkan kesyirikan karena balasannya adalah neraka. 

Bagaimana jika korban tidak memaafkan? Tidak ada masalah yang penting sudah meminta maaf. Allah Maha Bijaksana. Tetapi saya yakin korban Sihir yang membaca status ini adalah orang baik yang akan memaafkan anda. 

Mau surga tidak biidznillah? Kalau mau pel4ku dan korban harus bertemu dan saling memaafkan. Siap?

AAAAA



4. Cepat Bertaubat

Ciri orang yang bertaqwa berikutnya adalah cepat sadar dan cepat bertaubat lalu tidak mengulangi perbuatan dosanya. "Dzakarullaaha fastaghfaruu lidzunuubihim". Ingat atas perbuatan keji dan mendzalimi diri sendiri untuk kemudian ingat Allah dan mohon ampun kepadanya.

Ustad Zainuddin tidak menjelaskan poin yang ke 4 karena waktu dan lain sebagainya. Tetapi pointnya saya pikir mudah untuk kita mengerti yakni segeralah bertaubat kepada Allah atas dosa-dosa yang pernah kita lakukan.

Bagi korban Sihir jangan juga selalu merasa menjadi pihak yang terdzalimi meskipun memang nyata nyata sedang didzalimi. Tetapi cobalah melongok masa lalu, mengintip dosa masa lalu yang pernah dilakukan. Bisa jadi Allah sedang membersihkan anda. Segeralah bertaubat mohon ampun kepada_Nya.

Tentu saja berlaku untuk pelaku Sihir jangan juga membenarkan perbuatan anda nyantet orang lain karena merasa pernah tersakiti. Apapun alasannya perbuatan itu adalah dosa besar dan harus segera bertaubat kepada Allah serta tidak mengulangi perbuatannya. Setelah itu datangi korban dan mintalah maaf apapun resikonya. Ingat jangan gadaikan hidup anda kepada setan yang terkutuk demi kepuasan sesaat.

Mudah-mudahan Allah mengampuni kita semua dan memberikan predikat taqwa kepada kita semua. Baik korban atau pelaku sama sama mendapatkan Rahmat dan karunia Allah dibulan yang mulia ini. Semoga korban, pelaku dan kita semua sama sama mendapatkan ridho & masuk ke dalam surganya Allah. Lalu para setan2 akan melolong dan meraung-raung karena gagal memisahkan anak Adam. Aamiin

Nah demikian ciri-ciri orang yang bertaqwa, inspirasi dari ceramah tarawih masjid Al Ikhlas Bekasi 27 April 2022. Semoga bermanfaat.

Wallaahu A'lam
Pendekar Langit

Share ya? :)

Demikian penjelasan Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan. Semoga mencerahkan. Share artikel Satu Tiket Surga untuk Korban Sihir di Bulan Ramadhan ini ke teman anda ya?

Semoga lekas sembuh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...