Kalau belum terjadi namanya qada, kalau sudah terjadi namanya qadar atau takdir. Kita tidak tahu bahwa ada waktu dimana kena santet. Setelah kena itulah takdir yang tidak bisa dibah. Sudah Takdir Kena Santet, Hadapi Jangan di Ratapi.
Sudah Takdir Kena Santet, Hadapi Jangan di Ratapi
Apa itu qadha dan qadar? Qadha yaitu ketetapan Allah SWT sejak zaman azali (zaman dahulu sebelum diciptakan alam semesta) sesuai dengan kehendak-Nya tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan mahluknya. Qadar yaitu Perwujudan dari qadha atau ketetapan Allah SWT dalam kadar tertentu sesuai dengan kehendak-Nya. Qadarnya Allah ini juga biasa disebut dengan istilah takdir.
Hubungan antara qadha dan qadar yaitu hubungan yang tidak dapat dipisahkan dan merupakan satu kesatuan. Mengapa? Karena qadha diibaratkan “rencana”, sedangkan qadar sebagai “perwujudan atau kenyataan” yang terjadi.
Dengan begitu bisa dipahami bahwa qada adalah suatu kehendak Allah yang akan terjadi di suatu saat nanti. Sedangkan Qadar adalah bentuk realisasi atau nyatanya dari kehendak yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT sebelumnya.
Qada merupakan suatu ketentuan Allah SWT atas segala sesuatunya yang di dalamnya terdapat suatu kehendak Allah SWT. Sedangkan, Qadar merupakan sebuah perwujudan atas kehendak, ketentuan maupun ukuran Allah SWT atas segala sesuatunya.
Artinya adalah jika sekarang ini kita kena santet atau sihir disebut dengan qadar sebab sudah terjadi dan tidak bisa dirubah lagi. Yang bisa kita lakukan adalah berusaha dan berikhtiar untuk kesembuhan sehingga kedepannya semoga Allah takdirkan kita bisa sembuh.
Sebelum membaca artikel Sudah Takdir Kena Santet, Hadapi Jangan di Ratapi ada baiknya sahabat add pertemanan dengan kami di FB klik https://www.facebook.com/revan.sugih.9/
AAAAA
SUDAH KADUNG KITA YANG KENA BUKAN MEREKA
Assalamualaikum sahabat semua. Apa Khabar?
Kita ini sudah kadung (biidznillah) kena sihir jadi nikmatin aja. Sukuri aja meski amat tidak mudah. Itung-itung belajar lebih tangguh secara mentalias. Karena memang kebanyakan sihir itu menyerang mental sebelum kena ke fisik. Semoga dengan sihir ini kita bisa menjadi manusia yang jauh lebih kuat dari sebelumnya.
Makanya akun facebook ini hadir semoga bisa menjadi jalan memahami mekanisme sihir untuk kemudian belajar menghadapinya. Mudah-mudahan bisa menjadi asbab semangat anda yang sempat down bisa muncul kembali. Tak lupa terimakasih atas semua doa-doa terbaik yang dialamatkan kepada kami, sebagaimana status yang pernah saya tulis sbb:
Sihir itu lbh joss ditangani oleh orang yg ngerti & ngalami. Adakah disini yg tulus doain saya all out jd peruqyah khusus sihir? Mhn doanya di komentar ya?
Saya dan anda itu sama. Sama-sama korban sihir dari manusia yang tidak punya hati nurani. Mereka tega menyiksa korban lahir dan batin bertahun-tahun, bahkan banyak yang sampai puluhan tahun dan dampaknya bisa merembet ke anak cucu. Tapi ya sudahlah. Semua sudah terjadi biidznillah. Marilah kita jangan selalu melihat dari sudut pandang tragedinya, mengharu birunya, kesedihannya dll, tetapi pelan-pelan mulai melirik hikmah dibalik ujian ini. Mau tidak mau harus begitu supaya dampak Sihir tidak merembet kemana-mana.
Sahabat yang dirahmati Allah
Sekali lagi kita ini sudah kadung menjadi korban sihir. Maka akan terjadi segala sesuatu sesuai dengan SOP sihir yang mereka kehendaki misalnya:
1. Mudah tersulut emosi. Sekalinya emosi meledak-ledak. Pun turunannya seperti sedih, takut, panik, was-was, putus-asa, penuh prasangka dll.
2. Sering cek cok dengan pasangan atau orang lain. Terkadang cekcok disertai dengan kerasukan. Atau pecahin piring, nendang pintu, ngacak-acak rumah dll. Atau paling tidak dada bergemuruh, menangis, teriak dll
3. Usaha kita sepi, rezeki seret, selalu gagal dll. Sampai harus ngutang sana sini untuk sekedar mengganjal perut. Termasuk gagal jodoh, gagal nikah, gagal dapat momongan (keguguran) dll.
4. Kita jadi buah bibir, jadi bahan gunjingan, dianggap halu, lebay, lemah iman, lemah mental dll.
5. Selalu disalahkan, tersudut, terpojok, dianggap pembawa sial, dijauhi sahabat dan teman. Jangankan sosialisasi mau keluar rumah saja rasanya mau pingsan. Terkurung dan terpenjara dalam rumah.
AAAAA
Dan masih banyak lagi derita lahir batin korban sihir yang tidak bisa diceritakan disini. Mau gimana lagi? Apakah mau meratap terus-terusan? Mau meratap atau tidak sama saja. Oleh karena itu ya sudahlah. Seka air mata dan kesedihan mu, terima saja takdir ini. Karena sudah kadung kita yang kena bukan mereka.
Apakah mereka juga bisa kena?
Ya tentu saja biidznillah. Mereka semua bisa kena, tidak hanya orang yang lemah iman, jarang sholat, banyak berbuat dosa dll. Mereka semua bisa kena bahkan kyai, ustadz atau peruqyah sekalipun. Ada banyak kasus guru agama, pembimbing umroh, kyai, dai dll kena sihir juga.
Bedanya sebagian besar dari mereka belum kena, dan kita yang sudah kena. Makanya mereka yang belum kena akan meremehkan. Sebagaimana saya dahulu menyepelekan bahkan cenderung ngga percaya yang begituan. Nyatanya kena juga. Nasiiiib nasib 😀.
Betul sekali semua bisa kena. Sebagaimana salah satu status saya sbb:
Kalau kabel sdh terhubung, listrik dialirkan akan kesetrum juga. Kalau buhul sdh terhubung, setan dikirim akan tersihir jg. Kecuali org yg 24 jam waspada. Adakah?
Analoginya adalah anda memegang kabel yang ada setrumnya maka kesetrum juga kecuali orang yang menggunakan sendal sebagai penerus tegangan listrik. Tetapi apakah 24 jam anda akan pakai sendal terus? Disisi lain kabel terhubung 24 jam sehari 7 hari seminggu.
Kabelnya sudah terhubung, pusat transmisi ada dalam sebuah buhul yang aktif, sementara listriknya adalah jin/ setan. Kapan buhul ditusuk, maka saat itulah jinnya bekerja, nyetrum.
Okelah korban utama adalah orang yang alim dan tidak tembus sihir, namun komplotan mereka licik. Sebab mereka akan mencari korban perantara, sehingga dengannya korban utama takluk juga, misalnya dengan perantaraan anak, istri atau anggota keluarga lain yang lemah mentalnya. Jika anak anda lumpuh, atau kecelakaan tentu anda akan bersedih. Dan saat bersedih itulah sihir nyetrum. Atau pasangan anda tiba-tiba suka marah, tidak menghargai suami, suka keluyuran, gemar shoping dll. Lama-lama anda akan terpancing amarah juga, dan saat marah itulah sihir nyetrum. Jika anda masih tersenyum dengan segala pertunjukan sihir, misalnya pasangan anda digiring untuk berkhianat/ selingkuh, apakah anda masih bisa tersenyum? Atau ketika anda melihat tragedi dikanan kiri depan belakang apakah anda masih bisa tersenyum?
"Tetapi bukankah sihir itu terjadi dengan ijin Allah?"
Ya tentu saja. Semua biidznillah, illa biidznillah, sebagaimana dalam QS Al Baqarah ayat 102. Dan tidak akan terjadi hal yang mudharat karena Sihir itu kecuali dengan ijin Allah. Sebenarnya tidak hanya sihir tetapi semua kejadian baik yang kecil maupun yang besar karena ijin Allah. Karena sunnatullah. Sukses atau gagal biidznillah, kaya miskin biidznillah, susah senang biidznillah. Semua dalam bingkai kuasa Allah. Tetapi biidznillah ini juga megikuti seberapa besar manusia dalam ikhtiar/ usaha. Orang yang kerja keras berpotensi lebih sukses dibanding dengan orang yang malas-malasan. Artinya fokus nya adalah seberapa besar ikhtiar manusia itu sendiri, karena bukan kita yang mempertanyakan kehendak Allah tetapi kitalah yang ditanya.
Cuman memang sihir ada sedikit pengecualian, yakni ada hal-hal yang tidak akan terjadi kecuali dengan ijin Allah. Misalnya seputar perceraian, gila, bangkrut atau kematian. Kalau tidak karena biidznillah dan lindungan Allah kemungkinan kita sudah tidak kuat lagi. Ada fase yang sangat berat dimana kita yakin game over. Saya ingat puluhan kali nyaris tewas, beberapa kali nyaris kecelakaan dan istri juga demikian. Tetapi nyatanya nggak mati-mati juga. Saya yakin teman-teman juga mengalami hal ini. Yakni merasakan betapa memang nyata perlindungan Allah di saat yang sangat kritis, titik nadzir.
Back to laptop
Sudah kadung kita yang kena. Jadi senyumin aja setiap kejadian dan statement yang seolah-olah tidak bijak. Diiyain aja, jangan dibantah apalagi didebat. Sebab kalau didebat ujungngya kita yang dipojokkan, disalahkan dan tambah dinyinyirin, digunjingin kanan kiri. Memang korban sihir itu selalu salah dimata orang. Nggak usah herman, memang begitu. Bahkan dimata ustadz pun korban salah, sebab katanya ibadahnya kurang, masih mengerjakan amalan salah, masih gemar ini dan itu. Makanya sihir betah dibadan dan nggak sembuh-sembuh, begitu katanya. Sebuah statement yang memang benar meskipun terkesan tidak adil.
Sekali lagi karena kita sudah kadung kena. Kita yang kena bukan mereka. Mereka yang setiap hari bermaksiat, mencuri, berzina, tidak sholat, suka berbohong, khianat dll kalau nggak kena sihir ya beda. Jelas beda. Mereka seolah-olah enjoy-enjoy saja. Karena tidak ada kabel yang nyetrum. Sementara kita yang sudah sangat maksimal dalam ruqyah dan ibadah setiap hari harus bergulat dengan setan. Tetap kesetrum tiap hari.
Oleh karena itu mulai membiasakan diri untuk menerima keadaan. Mulai juga untuk merubah sudut pandang bahwa dibalik ujian pasti mengandung hikmah. Mulai melihat sisi hikmahnya, dan jangan fokus kepada rasa sakitnya. Harus dicoba meskipun tidak mudah. Lama kelamaan hikmahnya akan terlihat semakin jelas dan semakin banyak sehingga sampai kita lupa dengan rasa sakitnya.
Siap?
Wallaahu A'am
Pendekar Langit
Sumber
Demikian Sudah Takdir Kena Santet, Hadapi Jangan di Ratapi. Semoga menginspirasi. Share artikel Sudah Takdir Kena Santet, Hadapi Jangan di Ratapi ini ke teman anda yang ada indikasi gangguan non medis ya?
Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar