Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir

Setiap ujian pasti mengandung hikmah, termasuk ujian terbesar sekalipun misalnya sihir. Pasti ada alasan dan hikmah yang bisa diambil. Yuk simak Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir. Insya Allah mencerahkan kita semua.


Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir

Artikel Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir ini dan artikel lain sebenarnya sudah saya upload di facebook reyfan langit. Silahkan add pertemanan ya? 

Ajak teman untuk add pertemanan khususnya mereka yang ada gangguan non medis. Semoga menjadi asbab kesembuhan. Amin

Yuk simak Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir.

Check it dot

-------------------------------

MENEMUKAN IMAN YANG HILANG 

EDISI CARA MELAWAN JIN SIHIR

Ada cerita seorang kepala suku yang sakit parah karena terkena gigitan berbisa dari kalajengking. Kemudian ada salah satu sahabat Nabi shollallahu alaihi wasallam meruqyahnya hanya dengan bacaan Al Fatihah saja. Ajaibnya kepala suku tersebut sembuh. Kok bisa ya?

AAAAA



Dengan melihat kasus diatas teorinya saat kita kena gangguan jin atau sihir cukup bacakan Al Fatihah maka akan sembuh biidznillah. Namun pada prakteknya tidak semudah itu. Bahkan sudah dibacakan ayat ruqyah berjam-jam, sudah diruqyah berkali-kali, sudah khatam al baqarah setiap hari toh pengaruh sihir hanya pergi sebentar lalu balik lagi.

Mengapa demikian? Mungkin ada yang menjawab kesembuhan ada di tangan Allah. Kalau belum sembuh artinya Allah memang belum menghendaki kesembuhan. Tentu jawaban ini betul sekali, kita semua tahu itu. Tetapi dalam setiap masalah ada ikhtiar yang mengiringi datangnya solusi. Demikian pula ada usaha yang mengiringi datangnya kesembuhan. Yakinkah kita sudah berusaha dengan lebih gigih?.

Kembali ke pembahasan Al Fatihah sebagai penyembuh. Mengapa sahabat bisa sedemikian saktinya? Maka jawaban yang paling masuk akal dikarenakan tingkat keimanan sahabat tersebut sudah begitu tinggi. Keyakinannya luar biasa dalam mengimani Allah adalah Sang Penyembuh. Iman sebagai pondasi tauhid sudah begitu mengakar.

Sedangkan iman itu seperti makan jeruk. Harus ada rasanya, terasa lezatnya dalam dada. Jelas baunya tercium wangi dalam hati. Bukan sekedar iman teori atau kering makna. Karena seseorang yang banyak hapalannya belum tentu imannya bagus. Karena iman bukan masalah hapalan namun masalah keyakinan yang meresap dalam hati dimana didapatkan dari proses perjuangan panjang.

AAAAA



Semakin beriman seseorang seharusnya semakin lembut hatinya, semakin mulia akhlak dan adabnya bukannya semakin kaku. Semakin beriman semakin bijak, empati, tulus, penyabar, tangguh, dermawan dll. Itulah refleksi dari Akhlaqul Karimah sebagai bagian dari buah keimanan.

Saya dan kita semua adalah hamba Allah yang masih dalam proses pencarian iman yang lebih sempurna lagi. Masih berproses merasakan iman itu seperti makan jeruk, terasa lezatnya sampai ke hati. Oleh karena itulah diberikan berbagai ujian supaya iman kita terbentuk secara alami seiring dengan proses pembelajaran kehidupan.

Bagi korban gangguan jin atau sihir sebenarnya momentum ini adalah waktu yang tepat untuk belajar keimanan. Belajar meyakini dengan haqqul yakin bahwa Al Qur'an adalah penyembuh. Momentum belajar bahwa setan itu nyata adanya untuk kemudian belajar tentang cara setan mencelakakan manusia, belajar tentang tipudaya setan untuk menyesatkan manusia dll. Setelah yakin dengan haqqul yakin otomatis akan meyakini malaikat itu ada, pertolongan Allah itu ada yang kemudian bermuara pada keyakinan dengan rasa yang nyata bahwa surga dan neraka juga ada.

Mengapa Sekarang adalah momentum yang tepat? Hal ini dikarenakan hampir setiap hari korban pasti bersinggungan dengan setan. Setiap hari bertemu dan berinteraksi dengan setan. Nyata bertemu meski tak terlihat. Nyata rasanya dalam dada.

Belajarlah untuk melawan dalam bingkai doa agar Allah memberikan kekuatan, pemahaman dan imam yang lebih sempurna. Gunakan segala daya upaya untuk memblokade serangan mereka. Lawanlah hawa nafsu yang saat itu sedang ditunggangi setan. Saat dada bergemuruh, saat marah, sedih, cemas, kecewa, penuh prasangka, kesal, dongkol, sebel dan lain sebagainya. Lawan sekuat tenaga dengan tidak mengikuti iramanya. Saat badan sakit, kepala seperti ditusuk, punggung panas, saat dijauhi orang, saat rezeki seakan terblok, saat mau keluar rumah pingsan, saat semua aktivitas dihambat dll. Harus benar-benar diyakini saat itu ada setan yang sedang berusaha mengendalikan diri kita. Setan yang berusaha menghalangi aktifitas kita untuk kemudian menghancurkan sendi sendi kehidupan kita.

Lawan dengan membawa nama Allah yang maha penyembuh, maha kuat, maha penolong. Tunjukkan keseriusan kita kepada-nya bahwa kita ingin sembuh, ingin menang melawan makar setan.

Catat kalau perlu, dan tulis skornya. Kapan kita menang dan kapan kita kalah sebagai bahan evaluasi. Kapan kita bisa menahan hawa nafsu kapan kita tidak bisa menahan dan ikut larut dalam permainan sihir. Kapan kita tetap sabar dan bisa mengendalikan diri meskipun dada bergemuruh. 

Tentu saja sambil membangun mental, mengokohkan keberanian dll seiring dengan membaca ayat ruqyah secara terus menerus sampai ketemu celahnya. Baca saja terus, meskipun bacaan kita seolah tidak berefek. Namanya juga masih belajar mencari iman yang hilang. 

Tentu bagus jika anda membaca al baqarah plus ali imran, lanjutkan. Namun yang perlu digaris bawahi saat membaca ayat ruqyah saat itu kita sedang berantem dengan setan. Jiwa rapuh kita sedang mencoba bangkit untuk memblokade atau memukul balik dengan senjata yang setan takuti. Jika kita bicara "jiwa" maka jiwa adalah badan halus yang ada dalam diri manusia. Sedangkan pikiran dan perasaan adalah pintu masuk menuju jiwa.

Oleh karena itu menurut saya pada awalnya akan lebih baik bacalah ayat-ayat pendek, misalnya ayat kursy, al falaq, an naas atau al fatihah, namun dengan bacaan yang lebih khusuk dan masuk ke dalam jiwa, karena disitulah medan tempurnya. Jangan sampai kita baca ayat kursy tapi pikiran kemana-mana. Kering makna, tiada power. Berusahalah membaca satu ayat demi satu ayat dimana otak anda mengerti terjemahannya. Baca terus dan terus sampai hati anda memahami apa yang dibaca sehingga memunculkan getaran keimanan. Sampai anda mampu merasakan kebesaran kalimat Allah dalam sanubari. Rasa yang nyata seperti lezatnya jeruk.

Lakukan setiap hari sampai ada gesekan energi positif vs energi negatif dalam jiwa. Terus lakukan berulang-ulang sampai anda sukses ruqyah mandiri diindikasikan dengan sendawa atau muntah lalu merasa plong. Cluenya adalah pastikan bacaan ruqyah anda masuk ke dalam relung jiwa, niscaya ada yang kepanasan atau terbakar biidznillah. Ketika esok mereka datang lagi lakukan hal yang sama, lebih khusuk lagi, lebih menghayati lagi. Ketika anda bisa muntah lalu mulai merasa plong, maka mulailah juga terlihat sebutir iman, "ooo ternyata begini caranya". "Oo ternyata benar Al Qur'an adalah obat"

Sebagaimana yang dikatakan para peruqyah, membaca ayat ruqyah itu seperti bermain pedang. Pedangnya sudah ada yakni ribuan ayat dalam Al Qur'an, atau ratusan ayat ayat penyembuh. Tinggal kita belajar skill ilmu pedangnya. Karena meskipun senjata ada bahkan tinggal milih namun jika kita tidak mahir menggunakannya, maka musuh akan bisa mengalahkan kita. Sebaliknya jika kita mahir ilmu pedang sekali tebas musuh ambyaarr. Maka tak heran sahabat yang meruqyah dengan bacaan al fatihah langsung tokcer karena ilmu pedangnya sudah tingkat tinggi.

Belajar by pengalaman. Jangan lelah untuk selalu belajar. Mohonlah kepada Allah agar diberikan ilmu pengetahuan dan hikmah. Jangan selalu berpikir, mengapa saya begini, mengapa dia begitu, mengapa ujian ini dll, tetapi berpikirlah "apa yang harus saya pelajari dari ujian ini". Akan lebih baik berparadigma, "apa lagi yang harus saya lakukan dan perbaiki sehingga Allah berikan kesembuhan,", bukan berpikir, "Ya sudahlah mungkin Allah belum menghendaki kesembuhan". Do your best, jangan menyerah dengan diri sendiri. Lakukan yang terbaik dan jadilah yang terbaik.

Insya Allah perjuangan panjang anda tidak akan sia-sia. Akan ada saatnya menemukan rasa dan lezatnya iman yang hilang. Akan ada saatnya kesembuhan sebagai hadiah bagi sang pembelajar yang tak kenal kata menyerah. Seiring dengan didapatkannya pengetahuan sebagai bagian dari ilmu mahal yang didapatkan dari proses perjuangan yang panjang. Yaitu pengetahuan melawan tipu daya dan makar setan. Sebuah pengetahuan berharga yang bisa anda share kepada orang lain yang sedang menghadapi ujian yang sama.

Itulah ilmu pengetahuan yang ditakuti oleh setan. Karena begitu ada keinginan untuk menyerang selalu saja mental. Satu orang yang berilmu dalam hal ini memiliki skil ilmu pedang (baca: Ruqyah), seribu kali lebih ditakuti setan daripada ahli ibadah. 

Anda punya kesempatan besar untuk mendapatkan pengetahuan sebagai pintu masuk keimanan yang kokoh mengakar. Manfaatkan kesempatan itu, jangan sampai disia siakan. 

Semoga bermanfaat 

Wallaahu A'lam
Pendekar Langit

Demikian pembahasan tentang Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir. Semoga bermanfaat. Share artikel Menemukan Iman yang Hilang, Hikmah Ujian Sihir ini ke teman anda ya?

Semoga lekas sembuh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...