Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin

Ada sebuah buku bagus dan menarik untuk anda baca. Yakni tentang dialog seorang peruqyah dengan jin muslim yang merasuk ke raga seseorang karena menghindar dari kejaran pasukan syetan. Yuk disimak Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin. Bagian 1


Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin Bagian 1

Yuk disimak Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin.

Sumber: Buku dialog dengan jin

Seorang peruqyah berdialog dengan jin muslim dari India yang konon menghindar dari kejaran sepasukan syetan. Sehingga jin tersebut merasuk ke dalam raga seseorang.

Yuk dibaca

----------------------------------------

Nenek Moyang Jin

Saya bertanya kepada Jin Muslim sahabat saya, tentang bahasa paling tua yang pernah dikenal manusia. Dia menjawab bahwa nenek moyangnya, yang mati disambar kilatan api Tuhan karena ulahnya yang mencoba-coba mencuri dengar suara langit, memberitahukan kepada ayahnya bahwa kakek-kakeknya yang berasal dari India, memberitakan kepadanya bahwa bahasa Arablah yang merupakan bahasa paling tua, sebagaimana yang disampaikan oleh kabar-kabar mutawatir  di dunia Jin.

Jin Tidak Lagi Berbentuk Api

Sebagaimana halnya dengan jasad kita yang tidak lagi berbentuk tanah yang bila dicampur dengan air menjadi luluh, maka seperti itu pulalah halnya dengan jin. la tidak saja sudah tidak berada dalam bentuk asalnya sebagai api, tetapi juga sudah dibentuk oleh Allah SWT menjadi wujud benda, lalu dikembangkan menjadi bentuk dan organ-organ tubuh.

Kemudian ditiupkan kepadanya ruh agar dia menjadi makhluk yang cerdas, berakal, dan memiliki kebebasan memilih, persis seperti ketika Allah mengembangkan Adam dari tanah, kemudian menjadi tanah liat yang lebih dikenal dengan ath-thin. Selanjutnya dari tanah liat menjadi hama’ masnun, yakni tanah liat hitam yang sudah berubah baunya karena lama terendam dalam air.

Kemudian tanah liat hitam dan basah itu berubah menjadi tanah liat kering (shalshal) dan keras yang, kalau diketuk, dapat mengeluarkan bunyi. Sesudah itu ditiupkan ruh, sehingga adalah Adam sebagai manusia yang sangat baik bentuknya, melalui kekuasaan Allah SWT.
.
Dengan kehendak dan kekuasaan Allah berubahlah nyala api menjadi benda yang terkumpul di dalamnya sifat basah dan kering,lalu ditiupkan kepadanya ruh, sehingga berubahlah ia menjadi benda ether yang berbentuk dan bersosok, ringan dan lembut.

Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin



MUNGKINKAH MELIHAT JIN,DAN BAGAIMANA PULA CARANYA?

Prinsipnya, melihat jin itu tidak bisa dilakukan, sepanjang jin tersebut berada dalam sosoknya yang hakiki, dan tidak menyerupakan diri dalam bentuk yang lain, yakni mengambil bentuk fisik-materiel, sekalipun hal itu sangat mungkin bisa dilakukan oleh para nabi sebagai suatu mukjizat, atau bagi orang yang dianugerahi oleh Allah kemampuan untuk itu. Juga bisa saja hal itu dilakukan oleh orang yang ditempatkan oleh Allah dalam suatu kondisi tertentu yang memungkinkan dia dapat melakukannya, atau yang menempatkan dirinya dalam posisi tertentu yang memungkinkan terjadinya hal seperti itu.

Agar pembaca yang budiman tidak menuduh saya sebagai orang yang asal bicara, padahal sahabat Anda ini demi Allah adalah orang yang sangat menjauhi pembicaraan yang tidak berdasar dan bukan pula orang yang mengajak orang lain untuk percaya kepada khurafat, maka di sini saya akan mengemukakan bukti-bukti saya, dan mendiskusikan berbagai dalil syariat yang menyatakan ketidak mungkinan melihat jin, setelah terlebih dahulu saya kemukakan gambaran tentang sifat-sifat jin dan memperkenalkan beberapa kemampuannya yang pernah diperlihatkan kepada saya melalui anugerah Allah.

Persepsi yang Keliru

  Kadang-kadang banyak orang tidak memahami bahwa jin merasa prihatin dengan persepsi-persepsi keliru yang berkembang tentang bentuk-bentuk mereka yang tersebar di dunia manusia.
.
  Ketika saya bertanya kepada jin Muslim sahabat saya tentang bentuk jin, dia menjawab dengan pengertian seperti yang telah saya kemukakan terdahulu. Dia menambahkan bahwa, “Manusia seringkali secara keliru meyakini tentang buruknya jin, dan bahwasanya bentuknya sangat menakutkan. la sekadar sosok yang membuat manusia menjadi takut, wajahnya tidak karuan, dan mempunyai ekor sebagaimana binatang, dan bahwa…, dan bahwa…. Semuanya tidak berdasar,dan semata-mata hanya merupakan perkiraan manusia.”
.
  Saya berkata kepadanya: “Kadang-kadang jin itu sendirilah yang bertanggung jawab terhadap munculnya anggapan yang salah dan buruk yang ada di pikiran manusia.”

–  “Bagaimana mungkin bisa terjadi yang demikian?” tanyanya.

+ “Ya, karena adanya setan yang memperlihatkan diri dalam bentuk yang demikian buruk dan menakutkan kepada seseorang,dengan maksud menakut-nakutinya atau karena maksud tertentu,” jawab saya.

–  “Bisa jadi demikian,” katanya, “Akan tetapi, bagaimanapun, manusia telah melebih-lebihkan gambaran mereka tentang jin, dan acap kali hal itu hanya merupakan kebohongan semata. Lebih dari itu, setan memang memiliki. sosok yang buruk, berbeda dari jin Muslim yang diberi bentuk yang baik oleh Allah.”


Bentuk dan Sosok jin

  “Kalau begitu,” kata saya, “Mari kita luruskan persepsi dan pikiran mereka. Nah, bagaimana sebenarnya bentuk hakikimu seperti yang diciptakan Allah ?”
.
  “Menurut hemat saya, bentuk kami seperti yang diciptakan Allah SWT, tidaklah banyak berbeda dari bentuk manusia, kecuali beberapa perbedaan kecil di sana-sini. Kepala kami, misalnya, sedikit lebih besar dalam bandingannya dengan tubuh kami, bila dibandingkan dengan perbandingan kepala’dan tubuh kalian. Mata kami memanjang dan tidak bulat seperti mata kalian. Di antara kami ada yang mempunyai mata memanjang arah ke atas, dan ada pula yang sedikit miring ke arah dahi, mirip mata lazimnya. orang-orang Cina atau Jepang dikalangan kalian. Ada yang perlu dicatat. Yakni, mata kami tidak sipit seperti mata manusia, tetapi lazimnya besar dan lebar seperti mata rusa, namun dengan bentuk yang memanjang.”
.
+  “Selama ini ada anggapan bahwa mata kalian selamanya merah,” kata saya, “Apakah benar begitu?”

–  “Tidak selamanya demikian,” jawabnya,

“Mata kami, sebagaimana halnya dengan mata manusia, banyak sekali macamnya. Ada mata yang berwarna hitam, kuning, coklat tua, persis seperti mata manusia, sekalipun hitamnya berbeda dengan hitamnya mata kalian. Mata hitam kami cenderung keputih-putihan. Anggapan bahwa mata kami selalu merah, bisa jadi diakibatkan oleh adanya sinar-sinar halus yang memancar dari mata kami, yakni sinar yang selamanya cenderung berwarna merah. la tidak menakutkan bagi siapa yang menatapnya,bahkan di situ terdapat suatu keindahan.”

“Sedangkan telinga kami,” lanjutnya, “dua-duanya mirip telinga kuda, khususnya dalam hal bentuknya yang runcing. Ada pula di antara kami yang telinganya mirip telinga kucing. Kalau manusia mengamati secara cermat, telinga kucing, sesungguhnya, juga mirip dengan telinga kuda. Karena itu, kalau ada di antara kami yang berbicara dan menyerupakan diri dalam bentuk-bentuk tertentu, maka yang paling mereka sukai adalah kucing, kuda, atau harimau.”

“Soal hidung,” paparnya lebih lanjut, “maka hidung kami terletak di tengah-tengah wajah kami. Persis seperti hidung manusia. Hanya saja ia tidak mancung seperti hidung kalian. Lazimnya hidung kami pesek atau bulat, mirip hidung laki-laki dan wanita Filipina.”

“Jin Muslim memanjangkan jenggotnya, karena mengikuti petunjuk Nabi Muhammad saw. Terhadap mereka yang wajahnya tidak berjenggot, kami sebut wajahnya dengan ‘wajah gentong’.”

“Rambut kepala kami sangat tebal, dan lebih tebal lagi pada kaum wanita jin. Di kalangan kaum laki-laki, rambut kami terasa lebih kasar,dan dalam skala besar lebih banyak yang botak. Rambut kaum wanita,bagi kami, sangat, sangat panjang. Dan itu, merupakan lambang kecantikan. Sampai-sampai ada di antara mereka yang rambutnya terseret di tanah saking panjangnya.”

+  “Bagaimana tentang tangan dan kaki kalian?”

–  “Tangan tangan kami seperti tangan kalian. Cuma, dari segi panjang lengan dan kuku, agak berbeda. Lengan kami, dalam bandingannya dengan tubuh kami, terbilang sangat panjang, bila dibandingkan dengan lengan kalian terhadap tubuh kalian. Demikian pula halnya dengan kuku-kuku kami. Sebab, jari-jari kami pun panjang-panjang. Sedangkan kaki kami, berbeda dengan kaki kalian dalam hal letak tumit dan keruncingan jari-jarinya.”

+  “Apakah kalian juga punya tulang, jantung, organ pernapasan dan pencernaan?”
.
–  “Ya, persis seperti kalian, sekalipun tulang kami, dibandingkan dengan kulit atau daging kami, terbilang besar. Sekarang ini, kami memiliki kelenturan yang tak mungkin bisa kalian bayangkan. Organ-organ kami yang selebihnya, terbilang kecil-kecil. Semuanya berfungsi seperti tubuh kalian,sekalipun kami tidak membutuhkan oksigen untuk bernapas sebanyak yang kalian butuhkan. Begitu pula dengan alat pencernaan yang mencerna segala yang kami makan. Sisa-sisa pencernaan kami juga keluar dari lubang-lubang pencernaan seperti yang kalian ‘alami, sekalipun kotoran kami tidak berbentuk kasar, melainkan lebih mirip dengan uap yang sangat pekat. Sedangkan air kencing, juga berbentuk gas yang sangat kuat tekanannya, tetapi sangat ringan dan mirip aliran air mancur di kalangan kalian. Itu sebabnya, maka ada setan yang bisa mengencingi telinga seorang Muslim yang ketika tidur tidak menyebut asma Allah,” dan yang di malam harinya tidak pernah berniat untuk menunaikan kewajiban kepada Allah, Tuhan semesta alam.”

+  “Apakah kalian punya alat kelamin?”
.
–  “Persis seperti manusia. Hanya saja terbilang kecil bila dibandingkan dengan yang ada pada kalian, dan dalam bandingannya dengan tubuh kami. Kaum laki-laki kami seperti kaum laki-laki kalian.Mereka punya dorongan birahi dan kemampuan untuk bersenggama, dan mengeluarkan sperma. Wanitanya pun seperti kaum wanita kalian. Mereka mernpunyai selaput dara yang pecah ketika terjadi hubungan seksual. Suatu bentuk kehidupan yang, wahai saudaraku, betul-betul kehidupan biasa.”
.
+  “Kembali pada persoalan kepala. Nabi pernah berkata, ‘Sesungguhnya matahari, ketika terbit, ia membawa tanduk setan. Ketika lanaik, dilepaskannya tanduknya. Kemudian ketika la tepat di tengah ufuk, dikenakannya kembali tanduknya. Namun ketika tergelincir tanduk itu ditanggalkannya, untuk kemudian dikenakannya lagi ketikaia mendekati tenggelam. Ketika betul-betul tenggelam, tanduk itu ditanggalkannya. Karena itu, janganlah kalian shalat pada tiga waktu tersebut.’ Beliau juga mengatakan, ‘Sesungguhnya matahari terbit diantara dua tanduk setan, dan tenggelam di antara dua tanduk setanpula.” Seterusnya beliau juga mengatakan janganlah kalian mendekatkan shalat kalian dengan waktu terbit dan tenggelamnya matahari. Sebab, ia terbit di antara dua tanduk setan, dan tenggelam diantara dua tanduk setan pula. Kalau demikian, apakah setan atau jin mempunyai tanduk dalam bentuk nyata, ataukah itu hanya merupakan kiasan saja?”

–  “Itu adalah ucapan Muhammad saw., dan dia mengatakan yang benar. Setiap jin punya dua tanduk. Tetapi kedua tanduk tersebut sangat kecil, bahkan bila dibandingkan dengan tubuh kami yang kecil ini.
.
+  “Apakah itu berarti engkau juga punya dua tanduk?”
.
−  “Ya, ya…. Akan tetapi sangat kecil, seperti huruf “Nun”; kecil, kecil sekali, dan tidak panjang seperti yang digambarkan manusia.”
.
+  “Apakah tanduk Iblis kecil atau besar?”
.
–  “Besar, sesuai dengan tubuhnya. Iblis sangat tua usianya, jauhlebih tua daripada manusia yang pertama. Kami adalah makhluk-makhluk yang bertubuh lemah, seperti tubuh manusia yang mengalami proses kelemahan sejalan dengan perjalanan waktu.”
.
+  “Tentang warna kulit kalian, bagaimana?”
.
–  “Berbeda-beda seperti kalian. Akan tetapi galibnya kami lebih hitam daripada manusia yang berkulit hitam. Sebab, kulit kami hitam pekat dan melekat dengan daging kami, sebagaimana halnya dengan kulit dan dagin kalian. Warnanya mirip dengan warna kerbau kalian.Hanya saja sangat tebal bulunya, seperti orang yang paling tebal bulunya di antara kalian. Di antara kami ada jin-jin yang lebih tebal lagi bulunya. Juga ada yang putih, dan merah. Subhanallah, banyak sekali warnanya.

+  “Apa kalian juga berpakaian?”
.
–  “ya…. Kami mengenakan pakaian yang berbeda-beda dan indah-indah. Kaum wanitanya mengenakan pakaian yang sesuai dengan kewanitaannya: yang Muslimah mengenakan kerudung atau jilbab seperti kaum wanita kalian. Akan tetapi saya lebih menekankan jubah, sebab la lebih dekat dengan firman Allah yang berbunyi, Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka (QS. Al-Ahzab: 59). Kaum laki-lakinya mengenakan pakaian yang sesuai, lazimnya semacam kemeja. Sebagian besar jin menyukai warna merah, kemudian kuning, dan selanjutnya hitam.”
.
+  “Bagaimana dengan lidahmu yang sekarang berkata-kata ini,apakah ia betul-betul lidah, ataukah kalian berbicara dengan cara yang tidak kami ketahui?”
.
–  “Tidak, tidak. Ini betul-betul lidah dan bukan sekadar kiasan.Akan tetapi sangat kecil, sesuai dengan kecilnya tubuh kami. Singkatnya, kami juga mempunyai organ-organ seperti kalian, segalanya,segalanya seperti kalian.”
.
+  “Juga punya gigi?”
.
–  “Tentu saja. Hanya saja bila dibandingkan dengan tubuh kami,ia terbilang panjang, atau besar, dibandingkan dengan gigi kalian terhadap tubuh kalian.”
.
+  “Kendati begitu, kami tetap tidak bisa melihat kalian?”
.
–  “Ya, wajar saja. Sebab, asal kami adalah api yang bersifat gas yang ringan, sekalipun dalam kondisi-kondisi tertentu kami bisa dilihat. “
.
+  “Kondisi yang bagaimana?”
.
–  “Ya, ketika kami menampakkan diri dalam bentuk fisik dan materi” atau dalam kondisi sihir atau ketika seseorang minum air sihir.Atau, bisa saja, melalui kemauan Jin itu sendiri, dan dalam kondisi-kondisi lain yang tidak bisa tidak, kami pasti bisa dilihat.”

+  “Apa yang kalian kenakan di kaki kalian? Apakah kalian berjalan dengan telanjang kaki, atau mengenakan sepatu atau terumpah?”
.
–  “Ya, ya, ada sesuatu yang kami kenakan. Tetapi berbeda antarain Muslim dengan jin setan.”
+  “Apa bedanya?”
.
 –   “Kalau jin setan, mengenakan satu terumpah di kaki kirinya, sedang kaki kanannya dibiarkannya telanjang.”
.
+  “Kalau yang Muslim?”
.
 –   “Tidak seperti itu. Alhamdulillah, aku mengenakan dua terumpah di dua kakiku.”
.
+  “Terbuat dari apa terumpah kalian?”
.
 –   “Terbuat dari daun papirus.”
.
+  “Daun papirus biasa, yakni daun yang digunakan sebagai alat tulis oleh para Fir`aun, ataukah daun papirus lain yang kalian tanam dan tidak kami lihat?”
.
 –   “Tidak, ya daun papirus yang itu-itu juga. Akan tetapi, biasanya sangat kecil, sesuai dengan kecilnya tubuh kami. Apalagi ia kami kenakan demikian rupa, sehingga ia mengikuti kekhususan-kekhususan kami, sehingga tidak bisa dilihat oleh siapa pun.”

---------------------------

Nah itu dia Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin bagian 1.

Lanjut dengan tema Pada Prinsipnya, Jin Tidak Bisa Dilihat

Bersambung ya?

Wallaahu A'lam

Pesan sponsor

Saatnya Bawa Mobil Cash

Saatnya work from home yuk?

Alhamdulillah saya bisa meraih mobil cash tanpa nyicil hanya dalam waktu 6 mingguan. Saya sudah siapkan program untuk anda juga bisa mendapatkannya dalam 6 bulan atau kurang atau uang kembali. Penasaran? KLIK DISINI

Yuk ikut saya gabung bisnis sinergy eco racing, cara termudah dan tercepat mendapatkan mobil idaman keluarga anda. KLIK www.otobest.id

Khabar gembira Eco Racing sudah buka cabang di Malaysia, Thailand, Philipines dan Brunei Darussalam. Jadilah yang pertama.

Baca dan pelajari baik2 sebelum gabung..

Anti Santet Sihir

Seputar pengobatan islam, santet, sihir dan gangguan jin baca2 https://ilmupengobatanislam.blogspot.com/

Akun instagram Terapi gangguan jin, syetan, sihir, santet, follow channel instagram https://www.instagram.com/pengobatansihir/

Fanspage Facebook seputar terapi gangguan jin www.facebook.com/adhin.busro

---------------------

Note:

TAMU KITA DALAM BUKU INI

  Jin Muslim, berasal dari Bombai, India. Sebelumnya dia adalah jin kafir. Kemudian Allah memuliakannya dengan Islam dan memberinya petunjuk kepada keimanan. Dia selalu menekankan perbedaan besar antara Mukmin dan Muslim. Setiap Mukmin, pasti Muslim. Tetapi tidak setiap Muslim pasti Mukmin.Jin Muslim ini berusia 180 tahun.

Masuk Islamnya jin ini merupakan suatu kemenangan. Sebab, bersama-sama dia telah masuk Islam pula sepuluh ribu jin, yang merupakan pengawal-pengawal dan pendampingnya.Jin kita ini adalah Pemimpin Besar, punya pengaruh dan berwibawa. Kita memohon kepada Allah SWT, semoga jin-jin yang lain juga mendapat petunjuk melalui dia, dan semoga pula Allah meneguhkan keimanan dan keislamannya.

Hendaknya pembaca yang budiman memahami bahwa saya tidak melihatnya dalam sosoknya yang sejati. Sebab, dia menyusup ke dalam diri seorang manusia, karena adanya kondisi-kondisi tertentu, dengan tujuan untuk melindungi dirinya dari kejaran segerombolan setan. Jasad yang ada di depan saya adalah jasad manusia, tetapi suaranya tetap suara jin Muslim. Dia sadar betul bahwa penampakan dirinya itu merupakan suatu pelanggaran. Akan tetapi karena darurat, maka hal itu diperbolehkan

..................................

Sumber: Ebook dialog dengan jin muslim

Versi lengkap silahkan download: KLIK link dibawah ini


Sumber lain:

Grup wa ruqyah
Channel telegram benteng gaib
https://www.facebook.com/adhin.busro
t.me/bentengghaib
https://m.facebook.com

Demikian dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin. Semoga bermanfaat. Bagikan Dialog dengan Jin Muslim, Bentuk Fisik & Kehidupan Jin ini ke teman anda ya?

Semoga sukses






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...