Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Cara Melawan Jin yang Tidak Berbentuk Materi

Jin dalam hal ini syetan apalagi anak turunan iblis menjadi musuh manusia sampai kiamat. Mereka pasti tidak akan berhenti untuk menyesatkan bani adam. Makanya kita harus tahu bagaimana cara melawan pasukan jin yang tidak berbentuk materi. Yuk simak.


Cara Melawan Jin yang Tidak Berbentuk Materi

Bangsa jin syetan tidak berbentuk materi sehingga tidak kelihatan. Nah bagaimana cara melawan mereka padahal tidak kelihatan? 

Lalu dari mana mereka yakni anak turunan iblis menyerang manusia? dari arah mana? Masuk ke mana?

Senjatanya apa? Seperti apakah tipudayanya? Dan masih banyak pertanyaan yang terkait dengan hal ini.

Nah dalam artikel singkat ini akan dibahas hal ini. Sumber saya ambil dari grup dan channel pengobatan islam yang saya ikuti.

Check it dot

AAAAAA


--------------------

Abu Said al-Khudri menceritakan,

Ada pemuda yang baru menikah. Ketika peristiwa Khandaq, dia meminta izin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk pulang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengizinkannya dan berpesan agar membawa senjata, karena khawatir akan dibunuh Yahudi Quraidzah.

Ketika sampai di rumah, dia melihat istrinya berdiri di pintu. Pemuda ini cemburu, hingga hendak memukul istrinya.

Istrinya segera mengatakan, ’Tahan dulu, masuklah ke dalam rumah, dan lihat apa yang menyebabkan aku keluar.’

Dia pun masuk, ternyata di dalam rumah ada ular besar yang melingkar di atas kasur. Hingga terjadilah perkelahian antara pemuda dan ular, dan keduanya mati. Tidak diketahui siapa yang lebih dulu mati, ular atau pemuda.

Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

“Sesungguhnya di Madinah ini ada segolongan jin yang telah masuk Islam. Jika kalian melihat mereka, maka mintalah mereka untuk keluar (dalam jangka waktu) tiga hari. Jika ia tetap menampakkan diri kepada kalian setelah itu, maka bunuhlah ia, karena sesungguhnya dia itu setan”. (HR. Muslim 2236)


Kepentingan Jin Terhadap Manusia

Hadits ini menunjukkan ketika jin mengubah wujudnya dari energi menjadi materi, maka jin dapat menyakiti manusia dan manusia pun dapat menyakiti jin secara fisik.

Jika tidak mengubah wujud menjadi materi, apakah jin tetap dapat menyakiti manusia?

Ya, bisa. Seperti dalam kasus kesurupan jin.

Jika jin mengubah wujudnya menjadi materi, maka kita lebih mudah melawannya secara fisik. Lalu bagaimana mencegah gangguan jin yang tidak mengubah wujudnya menjadi materi?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus memahami sebab jin mengganggu manusia, di antaranya adalah:

1) Jin memiliki kepentingan terhadap manusia

2) Manusia memberi kesempatan pada jin


Pertama, kepentingan jin terhadap manusia

Di antara kepentingan jin terhadap manusia adalah ketika manusia menghasilkan energi negatif.

Sebagaimana manusia, jin pun perlu makan untuk hidup dan tenaga. Di antara makanan jin adalah tulang dan kotoran hewan (HR Bukhari).

Contoh lainnya adalah makanan manusia yang manusia memakannya tanpa membaca Bismillah (HR Muslim).

Sebagai makhluk energi, jin hanya memakan energi dari makanan berwujud materi yang telah disebutkan di atas.

Namun jin pun dapat memakan energi (mendapat tenaga) dari energi negatif yang dihasilkan manusia.

Seorang sahabat pernah memboncengkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian hewan tunggangannya tergelincir. Sahabat ini berkata, “Ta’isa as-Syaithan” (Celaka setan).

Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan,

“Jangan kamu mengucapkan ‘celaka setan’. Karena ketika kamu mengucapkan kalimat itu, maka setan akan membesar, hingga dia seperti seukuran rumah. Setan akan membanggakan dirinya, ‘Dia jatuh karena kekuatanku.’

Namun ucapkanlah, ‘Bismillah’ karena jika kamu mengucapkan kalilmat ini, setan akan mengecil, hingga seperti lalat” (HR Ahmad).

Syaikh Wahid Abdussalam Bali, ahli ruqyah dari Arab Saudi, mengatakan ada beberapa kondisi yang membuat jin dapat mudah merasuki manusia, misalnya ketika manusia tersebut dalam keadaan sangat marah, sangat takut, dan sangat syahwat.

Hal ini menunjukkan bahwa energi negatif yang dihasilkan perasaan manusia telah memberi manfaat bagi jin yang zalim. Karena itulah jin yang zalim, termasuk pula jin pendamping (qarin), berusaha agar manusia kerap menghasilkan energi negatif tersebut.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Setiap orang di antara kalian telah diutus untuknya seorang qorin (pendamping) dari golongan jin.” (HR. Muslim)


Kedua, celah yang diberikan manusia kepada jin

Jin yang zalim laksana lalat yang menyukai tempat kotor. Sehingga untuk mencegah gangguan jin, maka hati harus dibersihkan dari kotoran (tazkiyatun nafs) secara rutin sebagaimana kita secara rutin mandi dan wudhu untuk membersihkan fisik.

Iblis menjawab: “Demi kekuasaan Engkau, aku akan menyesatkan mereka semuanya. Kecuali hamba-hamba-Mu yang mukhlis di antara mereka.” (QS. Shad: 82–83)

Syaikh Muhammad Sulaiman Al-Asyqar dalam Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir mengatakan bahwa hamba yang mukhlis berarti hamba Allah yang ikhlas untuk taat dan menjaga dirinya dari kesesatan.

Di antara ciri orang yang ikhlas adalah tidak memendam perasaan.

Misalnya perasaan marah. Marah adalah rasa tidak suka yang membangkitkan semangat. Dalam tahap ini, marah merupakan perasaan yang netral.

Marah menjadi negatif jika misalnya dipendam hingga menjadi dendam. Marah juga menjadi negatif ketika dilampiaskan tanpa kendali, misalnya mengeluarkan kata-kata kotor atau merusak barang-barang yang seharusnya tidak dirusak.

Seorang mukhlis ketika marah akan berusaha memaafkan penyebab marah (QS. Ali ‘Imran: 134), atau mengalihkan semangat yang timbul dari rasa marahnya untuk melakukan karya.

Misalnya seorang yang marah karena diejek bodoh, maka ia jadikan semangat dari rasa marahnya untuk giat belajar. Juga seorang yang marah karena agamanya dihina, maka ia jadikan motivasi untuk berkarya membantah hinaan tersebut.

Contoh lain perasaan sedih. Sedih adalah rasa tidak suka terhadap apa yang telah terjadi sehingga menyebabkan penurunan semangat. Dalam tahap ini, sedih merupakan perasaan yang netral.

Sedih menjadi negatif ketika membuat seseorang menjadi depresi, putus asa, dan kehilangan semangat hidup. Sementara orang yang mukhlis akan menjadikan kesalahan di masa lalu (penyebab sedih) sebagai bahan evaluasi untuk berkarya.

Menghilangkan dendam, sedih yang berlebihan, takut yang berlebihan, syahwat yang berlebihan, dst adalah bagian dari tazkiyatun nafs yang dapat menutup celah gangguan jin.

Selain itu, menutup celah gangguan jin juga melalui zikir pagi dan petang dengan bacaan yang diajarkan Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, termasuk pula bacaan doa meminta perlindungan untuk anak-anak.

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa minta perlindungan untuk Hasan dan Husain, beliau membaca:

“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang berbisa yang mematikan, dan dari setiap mata yang hasad” (HR Abu Daud).

Terakhir, cara lain untuk menutup celah gangguan jin adalah dengan tidak mengagungkannya, yaitu dengan tidak langsung menduga bahwa jin merupakan penyebab terjadinya suatu peristiwa.

Misalnya suatu ketika anak kita tiba-tiba sakit setelah mendatangi suatu tempat, maka jangan langsung mengatakan anak tersebut terkena gangguan jin.

Yang kita lakukan adalah mengobatinya secara medis, dan juga melakukan ruqyah kepadanya. Karena ruqyah bukan pengobatan alternatif. Ruqyah adalah pilihan pertama pengobatan yang telah diajarkan Nabi.

Membarengi ruqyah dengan pengobatan medis akan mengingatkan kita bahwa kesembuhan berasal dari Allah.

Utsman bin Abul Ash pernah diajari Nabi untuk meruqyah diri sendiri ketika sakit, dan sakitnya tersebut bukan karena gangguan jin (HR Ahmad). Sehingga ruqyah tidak melulu terkait dengan gangguan jin.

Dengan tidak langsung menduga bahwa jin merupakan sebab suatu kejadian, maka manusia akan terbiasa menggunakan akalnya untuk mencari solusi secara logis dan kreatif.

Keterbatasan fisik manusia membuat manusia mengoptimalkan akalnya sehingga mampu membangun peradaban.

Wujud energi jin dan malaikat membuat mobilitas mereka melebihi manusia. Namun, manusia menjawab keterbatasan tersebut dengan karya, menciptakan alat yang membuat mereka dapat mengarungi langit dan menyelami samudra.

Itulah mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi.

Wallahu A’lam

AAAAAAAAAA


Info RUQYAH SYari

Ruqyah Bekasi Rehab Hati Medan Satria

Ketua: Ust. Abu Rasyid https://wa.me/6281213295289

Divisi Ruqyah Ust. Nahrowi https://wa.me/62895387716000


Ruqyah Cikarang Khusus Sihir

Oleh Ust. Bramantyo, pengamalan meruqyah pasien khususnya gangguan sihir. WA: 0859-5967-0258 https://wa.me/6285959670258

Ruqyah Syari Oleh Peruqyah Senior Jawa Barat Tasik

Oleh Abah Roqi, peruqyah syariyah senior dengan pengalaman puluhan tahun dan sudah menangani ribuan kasus gangguan jin. Kontak Abah Roqi: https://wa.me/6285223187430


Ruqyah daerah Riau Pekanbaru

Oleh praktisi ruqyah yang berpengalaman mengislamkan bangsa jin. Hubungi K-Kank. Kontak peruqyah: https://wa.me/6282392674502


Download Aplikasi Go Ruqyah

Silahkan download apps di playstore untuk mencari peruqyah syari dibawah naungan ARSY.

Download klik: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.arsyi.goruqyah&hl=en&gl=US

Wallaahu A'lam

Tag: ruqyah, ruqyah syar'iyyah, ruqyah aswaja, gangguan jin, sihir, penyakit ain, kisah ruqyah, herbal, pengobatan islam, thibbun nabawi, terapi bekam, sihir tafriq, sihir khumul, sihir maridh, sihir penghancur usaha, sihir penghalang jodoh, sihir perceraian, sihir gila, sihir pembunuh, jin nasab, jin pecinta, jin khodam


Referensi sumber:

Grup wa dan FB ruqyah
https://www.facebook.com/a

Demikian cara melawan jin yang tidak berbentuk materi, semoga sedikit mencerahkan. Share ke teman anda ya?

Sukses



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...