Jenis Jin, Kemampuan & Ladang Jihad Bagi Jin (Dialog dg Jin)
Jenis jin macam2. Ada laki ada perempuan. Ada berbentuk ular ada bentuk lain. Ada tipe penyelam, jin terbang dan ada yang didarat.
Untuk lebih lengkapnya Berikut ini saya cuplikkan pembahasan tentang Jenis Jin, Kemampuan & Ladang Jihad Bagi Jin (Dialog dg Jin)
Sumber dari sebuah buku dialog dengan jin muslim. Kalau tidak salah karya Muhammad Isa Dawud. Sudah pernah membacanya?
Link sumber ada dibawah ya?
Note:
TAMU KITA DALAM BUKU INI
Jin Muslim, berasal dari Bombai, India. Sebelumnya dia adalah jin kafir. Kemudian Allah memuliakannya dengan Islam dan memberinya petunjuk kepada keimanan. Dia selalu menekankan perbedaan besar antara Mukmin dan Muslim. Setiap Mukmin, pasti Muslim. Tetapi tidak setiap Muslim pasti Mukmin.Jin Muslim ini berusia 180 tahun.
Masuk Islamnya jin ini merupakan suatu kemenangan. Sebab, bersama-sama dia telah masuk Islam pula sepuluh ribu jin, yang merupakan pengawal-pengawal dan pendampingnya.Jin kita ini adalah Pemimpin Besar, punya pengaruh dan berwibawa. Kita memohon kepada Allah SWT, semoga jin-jin yang lain juga mendapat petunjuk melalui dia, dan semoga pula Allah meneguhkan keimanan dan keislamannya.
Hendaknya pembaca yang budiman memahami bahwa saya tidak melihatnya dalam sosoknya yang sejati. Sebab, dia menyusup ke dalam diri seorang manusia, karena adanya kondisi-kondisi tertentu, dengan tujuan untuk melindungi dirinya dari kejaran segerombolan setan. Jasad yang ada di depan saya adalah jasad manusia, tetapi suaranya tetap suara jin Muslim. Dia sadar betul bahwa penampakan dirinya itu merupakan suatu pelanggaran. Akan tetapi karena darurat, maka hal itu diperbolehkan.
Jenis Jin, Kemampuan & Ladang Jihad Bagi Jin (Dialog dg Jin)
-------------------------------
JENIS JENIS JIN
……….
Pada bagian yang lalu telah saya kemukakan bahwa jin mengisi bagian yang sangat luas dari bumi ini, balk daratan, lautan maupun udara. Kita akan semakin mengerti hal ini, manakala kita berbicara tentang jenis-jenis jin. Persoalan ini betul-betul sangat sulit dibatasi, bahkan sulit dijelaskan, khususnya jika kita pahami bahwa di antarain-jin itu ada yang Mukmin, sekalipun jumlahnya sedikit, di samping yang kafir yang menganut berbagai mazhab sesat yang jumlahnya tidak bisa dihitung.
.
+ “Apakah engkau bisa menyebutkan jenis-jenis jin?” tanya saya.
.
– “Dari segi warna kulit, mereka ada yang berkulit merah, putih,hitam, kuning, dan warna-warna lain sejumlah yang dikenal manusia.Akan tetapi pengelompokannya, jelas, tak terbatas. Sekalipun begitu,hadis berikut ini barangkali bisa menjelaskannya. Nabi saw. Mengatakan, Jin terbagi menjadi tiga kelompok. Sepertiganya mempunyai sayap yang bisa membuat mereka terbang di udara. Sepertiga lainnya berbentuk ular dan anjing, dan sepertiga lainnya bisa beralih dari satu kelompok ke kelompok lainnya. (9) Setiap kelompok dari ketiga kelompok ini membentuk kelompok atau himpunan yang lain. Katakan saja misalnya, jin-jin yang terdiri dari anjing-anjing tadi. Secara keseluruhanya merupakan himpunan dari salah satu jenis jin. (10) Akan tetapi, yang berwarna hitam legam dengan dua bulatan putih di atas dua matanya,adalah jin sangat jahat yang boleh dibunuh. Kalau engkau melihat anjing seperti itu, jangan kaubiarkan. Bunuh saja.”
(11)
.
+ “Apakah anjing-anjing hitam tersebut awalnya memang merupakan bentuk asli setan yang diberikan Allah, ataukah ia mengambil bentuk seperti itu?”
.
– “Bisa jadi memang Allah telah memberinya bentuk seperti itu. Hanya Allah Yang Maha Tahu. Akan tetapi jenis ini tidak bisa mengubah diri dalam bentuk yang lain. Mereka merupakan salah satu umat setan yang terkutuk yang tak terbilang banyaknya. Karena Rasulullah saw memperbolehkan kita membunuhnya, maka bunuhlah ia.”
.
+ “Bagus. Itu tentang anjing. Kalau ular?”
.
– “Terdapat banyak ular yang sesungguhnya adalah jin, dan banyak pula yang merupakan ular penjelmaan jin. Akan tetapi ada dua jenis ular dari kelompok ini yang sama sekali tidak bisa mengubah bentuk dirinya dalam bentuk lain. Karena itu, jangan engkau ragu-ragu membunuhnya. Sedangkan yang selain kedua jenis itu, hati-hati bila akan membunuhnya. Kalau ia menyingkir, biarkan. Kalau tidak, maka sebutlah nama Allah dan mintalah perlindungan-Nya. Sesudah itu,bunuhlah ia.”
.
+ “Apa dua jenis ular tersebut?”
.
– “Rasulullah saw. telah menyampaikan kepada kita tentang keduanya. Yang pertama al-abtar dan yang kedua dzual-thifyatain. (12) Keduanya merupakan jenis ular yang sangat berbahaya.”
.
+ “Kalau yang selain itu?”
.
– “Usirlah, dan peringatkan tiga kali. Kalau la lari, biarkanlah., Kalau ia membandel, maka ia jelas adalah makhluk jahat. Jadi, bunuhlah. Kalaupun ia adalah betul-betul ular, maka kita kaum Muslimin diperintahkan untuk membunuh ular.”
.
+ “Memang begitu, dan sungguh benar Rasulullah saw. Akan tetapi bagaimana dengan kucing?”
.
– “Kucing hitam, lazimnya adalah setan. (13) Sedangkan yang berwarna lain, kemungkinan juga merupakan penjelmaan jin, khususnya jin-jin perempuan yang memang sangat senang menampakkan diri dalam bentuk kucing-kucing yang indah atau yang putih warnanya.”
.
Dalam Syarh Shahih Muslim An-Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan dengan”keduanya menggugurkan kandungan”, adalah bahwa apabila seorang wanita hamil melihat kedua jenis ular itu, maka dia bisa ketakutan, sehingga biasanya kandungannya gugur. Dalam salah satu hadis yang diriwayatkannya dari Az-Zuhriy, Muslim mengatakan bahwa Az-Zuhri mengatakan, “Kedua jenis ular itu dapat dikenali dari racunnya, sedangkan yang dimaksud dengan ‘membutakan mata’, terdapat dua interpretasi. Yang pertama dari Al-Khithabi, sedangkan yang kedua dari ulama lainnya. Interpretasi pertama mengatakan bahwa, yang dimaksud dengan itu adalah bahwa kedua ular itu bisa membuat mata menjadi buta dengan semata-mata melihatnya saja, karena adanya kekhususan yang diberikan Allah kepadanya dalam kedua matanya, manakala bertatapan dengan mata manusia. Interpretasi kedua mengartikannya dengan sambaran atau semburan. Tetapi interpretasi pertama lebih populer. Para ulama mengatakan bahwa di kalangan ular terdapat satu jenis ular yang disebut An-Nazhir, (Si Pelihat), yang bila pandangannya menatap mata seseorang,maka orang itu akan mati seketika. Wallahu a’lam. Lihat Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawiy, jilid V, hlm. 230-231.
.
Kemampuan Menampakkan Diri dalam Bentuk Lain
+ “Apakah kemampuan yang dimiliki jin untuk menampakkan diri dalam bentuk-bentuk yang lain merupakan kemampuan yang mutlak dimiliki oleh semua jin, dalam arti bahwa semua jin dapat melakukannya?”
.
– “Tidak. Ada jenis jin yang diciptakan Allah tanpa bisa menampakkan bentuk yang lain. Dia diciptakan dengan tugas sebagai pendamping manusia. (14) Kalau manusia yang didampinginya itu mati, biasanya jin tersebut masih hidup. Sebab, kebanyakan jin memang berusia panjang. Ketika itu, maka dia bisa menampakkan diri dalam bentuk yang lain. Ada pula jin yang sama sekali tidak dapat menampakkan diri dalam bentuk yang lain, karena kemampuannya memang sangat terbatas. Dengan begitu, menampakkan diri dalam bentuk lain,membutuhkan kemampuan besar. Kecakapan seperti ini, lazimnya,’hanya dimiliki oleh ‘Ifrit yang juga tergolong jin. Sedangkan AI-Marid, (15) sosoknya kecil dan kemampuannya kecil pula, sampai kelak dia tumbuh menjadi besar dan dapat menampakkan diri dalam bentuk lain,sekalipun masih tetap terbatas. Di samping itu, ada pula jenis jin, yang disebut setan, yang mempunyai kemampuan besar untuk menampakkan diri, dan ada pula jenis lainnya yang tidak memiliki kemampuan seperti itu.”
.
+ “Ini merupakan masalah penting. Sebab, hal itu berarti bahwa jin-jin non-Muslim itu sanggup memperlihatkan diri dalam bentuk sahabat dekat, kekasih, atau suami seorang wanita?”
.
– “Tidak, tidak. Tidak sampai seperti itu. Memperlihatkan diri dalam bentuk lain adalah sesuatu yang sulit dilakukan oleh jin maupun setan. Untuk bisa seperti itu, harus ada kondisi-kondisi jasmaniah dan psikologis yang membantu. Karena itu, penampakan diri dalam bentuk yang lain tersebut terjadi pada waktu-waktu tertentu sejalan dengan kecakapan jin atau setan untuk hal ini. Karenanya, adalah sulit bagi jin dan setan untuk menampakkan diri dalam bentuk seorang suami bagi seseorang wanita untuk waktu yang lama. Di samping itu, ada hal lain yang perlu saya jelaskan kepadamu. Yakni, bahwa jin dan setan itu pun takut pula kepada manusia. Penampakan diri itu memiliki konsekuensi. Dia bisa tertangkap, dibunuh, dan mati. Kalau dia sampai tertangkap, lalu dibacakan kepadanya Ayat Kursi, dia akan tergetar dan lunglai. Bisa-bisa dia mengalami stres berat, dan akhirnya mati. Dengan demikian, antara jin dan manusia tidak terdapat hubungan yang saling mempercayai.” (16)
.
+ “Kalau begitu, mengapa jin atau setan bersusah payah menampakkan diri dalam bentuk yang lain?”
.
− “Manusia tidak tahu sampai sejauh mana tersedianya kondisi yang mendukung penampakan jin atau setan dalam bentuk yang lain. (17) Karakter kami adalah seperti yang dikehendaki Allah SWT, dan bahwasanya kami bisa memperlihatkan diri dalam bentuk lain, itu semata-mata merupakan karunia-Nya. Allah Yang Maha Agung menjadikan kami harus membayar tinggi tindakan menampakkan diri seperti itu. jiwa, organ, dan anggota tubuh kami mengalami perubahan, dan untuk mengembalikannya pada bentuknya semula, membutuhkan waktu yang lama dan membuat kami sangat menderita. Hanya sekadar keinginan untuk menampakkan diri dalam bentuk lain, sudah melahirkan getaran yang hebat pada diri kami. jadi, bukan penampakan diri itu sendiri yang menjadi masalah. Ada sebagian jin yang takut kepada manusia karena kemampuan sebagian manusia itu untuk berkomunikasi dengan alam gaib, sehingga manusia-manusia tersebut dapat menyerahkannya kepada pemimpin-pemimpin kabilah mereka untuk diadili dan dipenjara.”
.
+ “Kalau begitu, kalian punya hukum, hakim dan penguasa?”
.
− “Tepat. Tetapi Jin-Muslim melaksanakan hukum mereka jauh lebih ketat ketimbang manusia. Yang non-Muslim pun demikian pula halnya. Di antara mereka ada yang komunis, Budha, Yahudi, dan Kristen. Masing-masing menerapkan ajaran agamanya.”
.
Pasukan jin-Muslim di Afghanistan
+ “Bagaimana perbandingan jin-Muslim dengan jin non-Mus-lim?”
.
– “Seperti setitik air di samudera. Kelompok jin-Muslim merupakan minoritas. Mereka mendapat perlakuan buruk seperti yang dialamikaum Muslimin pada masa-masa ketika agama mereka dianggap sebagai agama yang masih asing. Percayalah, bahwa pertarungan antara kaum Muslimin dan orang-orang jahat, melibatkan manusia dan ini sekaligus. jin-jin kafir pendukung kejahatan, terjun dalam pertempuran. Ah, kalau seandainya engkau datang ke Afghanistan dan melihat apa yang kulihat di sana, dan semua orang bisa melihatnya pula, niscaya kalian akan bersujud kepada Allah SWT Di sana kalian akan melihat sesuatu yang mirip mukjizat, atau bahkan, mukjizat itu sendiri jin-jin Muslim bertempur menghadapi jin-jin komunis. Di wilayah-wilayah yang tidak ada jin komunisnya, jin-jin Muslim membantu kaum Muslim Afghan. (18) Bahkan ada di antara mereka yang mengenakan pakaian hijau-hijau, sehingga pasukan Afghan menganggap mereka sebagai malaikat-malaikat.”
.
+ “Tetapi, dengan seizin Allah, saya yakin para malaikat punmembantu pejuang-pejuang Afghan.”
.
– “Tentu saja. Akan tetapi kami, para jin, tidak bisa melihat malaikat. Mereka diciptakan dari cahaya, dan jelas lebih hebat daripada kami. “Sesudah berkata demikian, jin Muslim sahabat saya itu melanjutkan perkataannya, “Aku berniat, insya Allah, jika telah pulih dari akibat penyusupan diriku sekarang ini, akan terjun dalam Perang Afghan atau Perang Palestina.”
.
Bersambung dengan tema Jin Qorin
Penjelasan:
9. Di-takhrij oleh AI-Baihaqi dengan sanad sahih. Adapun redaksinya berbunyi sebagai berikut: “Dari Jabir Ibn Nafir, dari Abi Tsalabah Al-Khuntsa r.a., bahwasanya Rasulullah saw. berkata, ‘Jin terbagi dalam tiga kelompok. Kelompok pertama adalah jin yang mempunyai sayap dan dapat terbang di udara. Kelompok kedua terdiri dari jin yang berbentuk ular dan anjing, sedang kelompok ketiga adalah yang bisa berubah bentuk dirinya.” ‘ Dalam Al-Mustadrak, AI-Hakim meriwayatkan hadis yang senada dengan hadis yang diriwayatkan AI-Baihaqi. Tentang hadis ini, AI-Hakim mengatakan bahwa hadis tersebut sahih sanadnya, tetapi tidak di -takhrij oleh M-Bukhari dan Muslim. Menurut Adz-Dzahabi, hadis ini sahih. Hadis yang mirip dengan itu diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas dalam Tafsir-nya, dengan redaksi sebagai berikut: “Jin terbagi tiga kelompok. Kelompok pertama yang ada di udara. Kelompok kedua adalah jin yang bisa naik turun sekehendak hati mereka, sedangkan kelompok ketiga adalah jin yang berbentuk ular dan anjing.”
.
10. Subhanallah! Diriwayatkan dari Imam Ibn ‘Abbas r.a., hadis yang mendukung pendapat ini. Ibn ‘Abbas mengatakan, “Anjing itu termasuk golongan jin. Ia merupakan duplikat jin. Kalau dia mengendus-endus di dekat makananmu, maka lemparkanlah makananmu ke arahnya. Sebab dia mempunyai selera terhadapnya.” Lihat Ibn Manzhur, Lisan Al-Arab.
.
11. Diriwayatkan dari Ibn Az-Zubair, dari Jabir bin Abdullah, katanya, “Rasulullah saw. memerintah kami untuk membunuh anjing, sampai-sampai ada seorang wanita yang datang dari dusun dengan membawa anjingnya, yang kemudian kami bunuh. Kemudian Nabi saw melarang kami membunuh anjing, seraya mengatakan, ‘Bunuhlah yang hitam legam dengan dua titik putih (di atas matanya), sebab dia adalah setan.”‘ Hadis ini di-takhrij oleh Muslim dalam Shahih-nya. Hadis ini merupakan dalil bagi perintah membunuh anjing secara umum. Kemudian perintah ini dihapus (mansukh) dan dikhususkan pada anjing hitam legam, karena ia adalah setan. Dalam Syarh-nya terhadap hadis ini, Imam An-Nawawimengatakan, “Makna al-bahim (yang terdapat dalam hadis tersebut) adalah hitam legam. Sedangkan dua titik, adalah titik putih yang berada di atas kedua matanya, dan itu mudah diketahui. Lihat Shahih Muslim bi Syarh An-Nawawiy, Kitab Al-Musaqah wa al-Muzara’ah.” Dalam Shahih Muslim, Bab Qadr Ma Yasturu Al-Mushalliy, diriwayatkan sebuah hadis dari Abdullah ibn Ash-Shamit, dari Abu Dzarr, bahwasanya Rasulullah saw. berkata, “Bilasalah seorang di antara kalian berdiri untuk shalat, maka hendaknya dia membuat penghalang, yang merupakan tanda bagi orang yang lewat. Sebab, kalau dia tidak membuat tanda seperti itu, maka shalatnya pasti akan diputuskan (diganggu) oleh keledai, kaum wanita, dananjing hitam.” Saya bertanya kepada Abu Dzarr, “Bagaimana halnya dengan anjing hitam dibandingkan dengan anjing merah dan coklat?” Abu Dzarr menjawab, “Wahai anak saudaraku, aku pernah bertanya kepada Rasulullah persis pertanyaanmu, dan beliau menjawab, ‘Anjing hitam adalah setan.”‘
12. Al-Bukhari meriwayatkan dari Ibn ‘Umar r.a., bahwasanya beliau mendengar Rasulullah saw. berkhutbah di mimbar. Rasulullah saw. berkata, “Bunuhlah ular, bunuhlah dzu ath-thifyatayn dan al-abtar, sebab kedua binatang itu menyembur mata dan menggugurkan kandungan.” Di dalam Shahih Al-Bukhariy juga diriwayatkan bahwa Nabi saw. memerintahkan para sahabat membunuh ular, dan sesudah itu melarang membunuh ular yang menghuni rumah, sebab mereka adalah jin-jin yang menetap di rumah-rumah itu. Dalam Fat-h Al-Bariy Ibn Hajar mengatakan, “Adapun perkataan Nabi yang berbunyi: ‘Bunuhlah dzuath- thifyatayn,’ adalah ular yang mempunyai dua garis putih di punggungnya.” Ibn Abd Al-Barr mengatakan, “Disebut-sebut bahwa, dzu ath-thifyatayn adalah sejenis ular yang mempunyai dua garis putih di punggungnya, sedangkan al-abtar adalah ular buntung (tidak berekor). “An-Nadhar bin Syumail menambahkan, “Dzu ath-thifyatayn adalah ular yang warnanya coklat yang begitu seorang wanita hamil melihatnya, pasti dia keguguran. Sedangkan al-abtar adalah ular yang pendek ekornya.” Sementara itu Ad-Dawudi mengatakan bahwa, “… ia adalah ular yang panjangnya sekitar sejengkal atau lebih sedikit. Kedua jenis ular tersebut acap kali menyembur mata.” Lihat Fat-h Al-Bariy, jilid VI.
13. Imam Ibn Taimiyyah mengatakan, “Jin bisa menampakkan diri dalam wujud ular, anjing,dan kucing hitam. Sebab, warna hitam dapat menghimpun kekuatan setan dibanding warna lainnya, termasuk di dalamnya kekuatan panas.” Lihat, Majmu Fatawa Ibn Taimiyyah.
14. Insya’Allah pembicaraan tentang hal ini akan dikemukakan secara rinci.
.
15. Saya bertanya kepadanya, “Apa perbedaan Marid (setan yang sangat jahat) dengan ‘Ifrit?”Jin-Muslim sahabat saya menjawab, “‘Ifrit lebih kuat dan kemampuannya lebih besar, sebagaimana halnya dengan seorang jagoan di kalangan kalian umat manusia.”
.
16. Sungguh sangat mengherankan pemikir sekaliber Al-Ustadz ‘Abd AI-Khaliq Al-Aththar, dalam bukunya yang berjudul Iqtiran Ruh Asy-Syaithan bi Ruh Al-Insan, menolak kemampuan setan untuk memperlihatkan diri dalam wujud lain, berdasar pada, bahwasanya karena rahmat dari Allah maka para setan bahkan ‘Ifrit (yang disamakannya dengan setan) tidak mungkin dapat berubah bentuk dan menampakkan diri dalam wujud lain.” Padahal rahmat Allah itu justru terletak pada sisi yang lain, yakni senjata dan perlindungan yang dianugerahkan-Nya kepada manusia dalam bentuk Ayat Kursi dan Al-Mu’awwidzatayn, dan ayat-ayat lain dalam Alquran, pada saat setan dan jin melancarkan gangguan mereka secara jasmaniah, dan lebih-lebih lagi secara psikologis. Lebih disayangkan lagi manakala beliau menganggap bahwa terlihatnya Iblis di tengah-tengah suatu pertemuan adalah terjadi melalui fenomena kesurupan (Iblis masuk ke tubuh manusia) dan bukan menampakkan diri dalam wujud lain,dan bahwasanya setan yang pernah ditangkap oleh Abu Hurairah dalam bentuk manusia itu pun adalah penyurupan setan dalam diri manusia, dan bukan setan yang menampakkan diri dalam wujud manusia. Sementara nash-nash hadis menegaskan bahwa yang memperlihatkan diri itu adalah jin atau setan itu sendiri, tetapi dalam wujud yang lain (manusia), sedangkan Al-Ustadz AI-Aththar menolaknya. Saya tidak tahu mengapa demikian.
.
Untuk pembaca yang budiman, di bawah ini saya kemukakan nash-nash hadis di-maksud:
.
Dalam Shahih Al-Bukhariy diriwayatkan dari Abu Hurairah, katanya, “Rasulullah saw.menugaskan aku untuk menjaga zakat bulan Ramadhan. Tiba-tiba datang seseorang, dan mengambil (bahan) makanan yang ada di situ. Karena itu aku menangkapnya, dan aku berkata kepadanya, ‘Akan kuserahkan engkau kepada Rasulullah saw.’ Orang itu menjawab, ‘Aku sangat membutuhkan makanan, dan aku punya keluarga. Aku betul-betul sangat membutuhkan makanan. ‘ Karena itu dia kulepaskan. Esok paginya, Rasulullah saw. bertanya kepadaku, ‘Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu kemarin?’ Ya Rasulullah, orang itu mengeluh bahwa dia sangat membutuhkan makanan, dan dia mempunyai keluarga. Saya kasihan kepadanya. Karenanya dia saya lepaskan,’ jawabku. ‘Ketahuilah, bahwa dia membohongimu, dan dia pasti akan kembali lagi,’ kata Nabi. Aku memang yakin bahwa dia bakal kembali karena ucapan Rasulullah saw. Karena itu, aku mengintainya. Ternyata dia betul-betul kembali, dan mengambil makanan. Aku menangkapnya, dan mengatakan kepadanya, ‘Aku akan menyerahkanmu kepada Rasulullah saw. ”Lepaskan aku, karena aku betul-betul butuh makanan, dan aku punya keluarga. Aku tidak akan kembali lagi,’ katanya. Aku kasihan kepadanya. Karena itu dia kubiarkan pergi. Esok harinya, Rasulullah saw. bertanya kepadaku, ‘Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu itu?’ Wahai Rasulullah, lagi-lagi dia menyampaikan keluhannya, bahwa dia sangat membutuhkan makanan dan dia punya keluarga. Saya kasihan melihatnya. Karena itu, dia saya biarkan pergi. ”Wahai Abu Hurairah, ketahuilah bahwa sesungguhnya dia telah berbohong kepadamu, dan dia pasti akan kembali,’ kata Rasulullah saw.
.
Untuk ketiga kalinya saya mengintai dia, dan dia betul-betul kembali. Ketika dia mengambil makanan, aku segera menangkapnya, lalu aku berkata kepadanya, ‘Aku akan membawamu kepada Rasulullah saw. Ini sudah yang ketiga kalinya. Engkau mengatakan tidak akan kembali, tetapi ternyata engkau kembali lagi. ‘ ‘Biarkan aku pergi, dan aku akan mengajarkan kepadamu kalimat yang dengan itu Allah akan memberikan manfaatnya kepadamu. ‘ ‘Apa itu?’ tanyaku. ‘Apabila engkau pergi tidur, bacalah Ayat Kursi hingga selesai. jika engkau membacanya, niscaya engkau diberi penjaga oleh Allah, dan setan tidak akan mendekatimu hingga subuh,’ katanya.
.
Kulepaskan dia, dan esok paginya kembali Rasulullah saw. bertanya kepadaku, ‘Wahai Abu Hurairah, apa yang dilakukan tawananmu itu?’ ‘Ya Rasulullah, dia mengajarkan kepadaku beberapa kalimat yang dengan membacanya Allah akan memberikan manfaat kepadaku. Karena itu, dia aku lepaskan,’ jawabku.
.
Kalimat apa itu?’ tanya Rasulullah saw.
.
‘Dia mengatakan kepadaku bahwa jika saya pergi tidur, hendaknya aku membaca Ayat Kursi hingga habis. Kalau aku membacanya, maka Allah akan memberikan penjaga kepadaku, dan setan tidak akan mendekatiku hingga subuh.’ (Para sahabat memang sangat bersemangat dalam melaksanakan kebaikan).
.
Nabi saw. berkata kepadaku, ‘Ketahuilah bahwa dia mengaku telah memberimu bacaan, sungguh itu adalah dusta. Tahukah engkau, wahai Abu Hurairah, dengan siapa engkau berbicara tiga hari berturut-turut mi?’ ‘Tidak,’ jawabku. ‘Dia adalah setan,’ kata Rasulullah saw.
.
“Hadis diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Shahih-nya, Bab “Idza Wakala Rajulan fa Taraka Al-Wakil Syai’an Ajazahu.”
.
Hadis ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibn Hajar Al-Asqallani, disampaikan melalui banyak riwayat. Menurut Al-Asqallani, ucapan Abu Hurairah yang berbunyi, “Kemudian aku menangkapnya,” adalah tambahan terhadap riwayat Abi Al-Mutawakkil yang berbunyi, “Pertama kali, Abu Hurairah mengadukan orang itu (setan) kepada Rasulullah saw. Kemudian Nabi berkata kepadanya, “Kalau engkau ingin menangkapnya, ucapkanlah: Mahasuci Dzat yang telah menundukkanmu kepada Muhammad.” Aku (Abu Hurairah) membaca doa tersebut dan tiba-tiba dia berada di depanku, lalu Aku menangkapnya.” Ibn Hajar mengatakan, “Dalam riwayat Ar-Ruyani disebutkan: “Kemudian aku menangkapnya dengan mempertemukan kedua tanganku pada pinggangnya, lalu aku berkata kepadanya, “Wahai musuh Allah, engkau telah mengambil kurma zakat, padahal mereka (fakir-miskin) lebih berhak atasnya daripadamu. Aku akan menyerahkanmu kepada Rasulullah saw.” Maka orang itu (setan) tertawa.” Dalam riwayat Ar-Ruyani terdapat pula kalimat, “Apa yang menyebabkanmu berani masuk ke rumahku dan makan kurma ini?” Orang itu menjawab, “Aku adalah orang tua miskin dan punya keluarga. Aku tidak datang ke rumahmu kecuali sebagai orang yang ingin meminta bagian.” Sementara itu hadis dari Mu`adz bin Jabal mengemukakan ucapan Abu Hurairah yang berbunyi, “Rasulullah saw. menugaskanku untuk mengumpulkan kurma sebagai zakat. Tetapi aku melihatnya terus-menerus berkurang setiap hari. Karena itu, aku mengadu kepada Rasulullah saw., dan beliau berkata kepadaku, “itu adalah perbuatan Setan, intailah. Kemudian setan itu datang dalam wujud seekor gajah. Ketika dia sampai ke pintu, ia masuk bukan dalam wujudnya semula. Lalu dia mendekati onggokan kurma, dan memakannya. Lalu aku melepaskan bajuku dan mengikatnya.”
.
Ibn Hajar menjelaskan bahwa perbedaan riwayat yang banyak jumlahnya ini sangat mungkin terjadi. Sekali waktu setan datang dalam bentuk seorang laki-laki miskin yang meminta bagian zakat. Kali lain datang dalam wujud seekor gajah, dan dalam riwayat lain yang disebutkan Ibn Hajar dia datang dalam bentuk binatang melata sebesar anak akil baligh. Ubayy bin Ka’b menuturkan bahwa, ayahnya menceritakan kepadanya bahwa dia mempunyai beberapa wadah yang di situ tersimpan kurma. Barang-barang itu merupakan titipan kepadanya, dan ternyata dia melihatnya terus-menerus berkurang. Karena itu, suatu malam dia mencoba menjaganya, dan ternyata pencuri itu datang dalam bentuk anak kecil berusia akil baligh. Ubayy menuturkan, “Aku ucapkan salam kepadanya, dan dia menjawab salamku.” Kemudian aku bertanya kepadanya, “Engkau siapa, jin atau manusia?” Dia menjawab, “Jin.” Aku berkata pula kepadanya, “Coba sodorkan tanganmu.” Tiba-tiba yang kupegang adalah kaki depan anjing dan penuh bulu. Aku bertanya kepadanya, ‘Apakah seperti ini bentuk jin?’ Dia menjawab, “Sebagaimana yang diketahui, ada di antara jin yang bentuknya lebih buruk dariku.” “Apa yang menyebabkan engkau melakukan semuanya ini?” tanyaku. “Aku mendengar bahwa engkau adalah orang yang senang mengeluarkan zakat, karena itu aku bermaksud pencuri makananmu,” katanya.
.
“Apa yang bisa menghalangi perbuatan kalian ini?” tanyaku kepadanya.
.
“Ayat ini, Ayat Kursi.”
.
Selanjutnya Ubayy menuturkan, “Kemudian dia kulepaskan, dan besok paginya aku menemui Rasulullah saw. dan menceritakan apa yang kualami. Kemudian Nabi mengatakan, “Memang benar apa yang dikatakan Si jahat itu.
.
“Dengan hikmah (Ian ilmu-Nya, Allah SWT menentukan untuk menguji kita dengan setan, baik melalui waswas yang diselusupkannya ke dalam hati kita atau penampakan dirinya, dan Allah memberikan rahmat-Nya kepada kita berupa senjata dan perlindungan, bahkan bisa pula membunuh setan secara mudah dengan menggunakan ayat-ayat Alquran.
.
Masih ada dalil lain yang ingin saya kemukakan dalam komentar saya terhadap pendapat AI-Aththar. Al-Thabrani meriwayatkan sebuah hadis dalam Al-Mu’jam Al-Kabir, dari Abu Ayyub Al-Anshari, katanya, “Aku mempunyai sebidang tanah subur dengan pohon-pohon kurma, dan kulihat buahnya selalu berkurang dari hari ke hari. Karena itu aku menyampaikannya kepada Rasulullah saw. Kemudian beliau mengatakan, “Besok engkau akan menemukan seekor kucing di kebunmu, dan katakan kepadanya, “Engkau dipanggil Rasulullah.
.
“Betul saja, besoknya aku temukan seekor kucing di kebunku, lalu aku berkata kepadanya, “Engkau dipanggil Rasulullah.” Tiba-tiba dia berubah menjadi seorang tua renta, dan berkata kepadaku, “Aku ingatkan engkau kepada Allah. Kalau engkau lepaskan aku, aku tidak akan kembali lagi.
.
“Aku membiarkannya pergi, lalu aku menemui Rasulullah saw. Beliau bertanya kepadaku, “Apa yang dilakukan orang itu?
.
“Aku pun menceritakan apa yang kualami, dan Rasulullah saw, mengatakan, “Bohong dia, dia pasti kembali lagi.
.
“Rasulullah saw. berkata pula kepadaku, “(Kalau dia kembali lagi), katakan kepadanya, ‘Rasulullah memanggilmu. ‘
.
“Besoknya, ketika Aku menemuinya lagi di kebunku, Aku berkata kepadanya, “Engkau dipanggil Rasulullah saw.
.
“Lagi-lagi dia berubah dalam wujud orang tua, dan berkata kepadaku, “Aku ingatkan engkau kepada Allah, wahai Abu Ayyub, kalau sekiranya engkau melepaskanku kali ini, maka aku tidak akan kembali lagi.
.
“Sekali lagi aku melepaskannya. Kemudian aku menemui Rasulullah saw., dan beliau bertanya kepadaku seperti kemarin. Lalu aku ceritakan kepada beliau apa yang dikatakan oleh orang tua itu. Kejadian ini berulang sampai tiga kali. Pada kali yang ketiga, orang tua itu berkata kepadaku, “Aku ingatkan engkau kepada Allah, wahai Abu Ayyub, kalau sekiranya engkau lepaskan aku kali ini, maka Aku akan mengajarkan kepadamu suatu bacaan yang bila didengar setan, dia tidak akan masuk ke rumahmu.”
.
“Bacaan apa itu?” tanyaku kepadanya.
.
“Ayat Kursi. Setiap setan mendengarnya dia pasti pergi jauh jauh, ” jawabnya.
.
Kemudian aku menemui Nabi saw. dan kuceritakan apa yang kualami. Lalu Nabi mengatakan, “Benar apa yang dia katakan, sekalipun dia tetap saja bohong.
.
“Ini merupakan dalil pendukung tentang kemungkinan terjadinya penampakan setan dalam wujud yang lain, yakni setan perempuan dalam bentuk seekor kucing dan orang tua.
.
Di atas semuanya itu, terdapat pula riwayat yang diterima dari Ibn ‘Abbas yang menuturkan bahwa sekali waktu datang menghadap, Rasulullah saw. seorang perempuan dengan membawa anak laki-lakinya. Perempuan itu berkata, “Ya Rasulullah, anak saya inigila. Dia menghabiskan makan siang dan makan malam kami, serta berlaku buruk pula kepada kami.
.
“Rasulullah saw. mengusap-usap dada anak itu, lalu berkata, “Muntahkanlah.”Kemudian keluarlah dari perut anak itu sejenis binatang melata yang masih hidup. Hadis ini diriwayatkan oleh Ad-Darimiy dalam Sunan-nya, Bab ” Ma Akrama bihi Nabiyyuhu miniman asy-syajari bihi wa al-baha’im ma al-jinn.
.
“Dalil lain untuk Syaikh Al-Aththar dan yang mulia Syaikh Muhammad Mutawalli Asy-Sya’rawi yang menolak kemungkinan bisa terlihatnya jin kecuali dalam bentuk orang kesurupan, maka Al-Baihaqi meriwayatkan sebuah hadis dari Al-Hasan, bahwasanya ‘Ammarbin Yasir berkata, “Aku ikut bersama Rasulullah saw. pernah menerangi jin dan manusia.”Seseorang bertanya kepadanya tentang memerangi jin, dan Ammar bin Yasir menjawab,”Rasulullah saw. mengirimku ke suatu sumur tempat beliau mengambil air. Lalu aku melihat setan dalam bentuknya. Dia menyerangku dan Aku pun menyerangnya, sehingga kami terlibat dalam pergulatan. Suatu saat aku menghantam hidungnya dengan batu sekepalan tangan yang kutemukan.”
.
Nabi mengatakan, “‘Ammar bertemu dengan setan di sumur, dan dia membunuhnya.”Ketika aku kembali, Rasulullah saw. bertanya kepadaku, dan Aku pun menceritakan apa yang kualami. Saat itu Abu Hurairah berkata, ” Ammar bin Yasir mendapat pahala dari Allah dengan mengalahkan setan menurut ucapan Rasulullah saw.”
17. Dalam Kanz Al-‘Ummal disebutkan sebuah hadis dari Usaid bin ‘Amr, katanya: diceritakan di hadapan Umar ibn Al-Khaththab tentang tukang sulap. Lalu Umar berkata, “Tidak ada sesuatu pun yang bisa mengubah diri dari wujud aslinya yang diciptakan Allah. Tetapi tentang tukang-tukang sulap itu, ada semacam sihir sebagaimana sihir yang berlaku dikalangan kalian. Kalau kalian merasakan adanya hal-hal seperti itu, bacakanlah adzan. “Adzan memang bisa mengusir setan. Akan tetapi ijtihad Umar ibn A-Khathahab ini,kalau memang bisa disebut demikian, merupakan ijtihad yang berpahala sebagaimana ijtihad Syaikh Asy-Sya`rawi dan Syaikh Al-‘Aththar. Akan tetapi dalil-dalil sahih yang bersumber dari sunnah Nabi menegaskan bahwa jin dan setan dapat menampakkan diri dalam bentuk yang lain, dan itu bukan merupakan suatu tahayul. Menurut perkiraan saya, wallahu a’lam, Umar ibn Al-Khaththab r.a., belum pernah mendengar hadis-hadis dan riwayat-riwayat di atas. Bisa jadi apa yang dikatakannya itu semata-mata merupakan ijtihad untuk meredakan kegelisahan dan menghindari fitnah, atau bisa jadi pula tidak berasal dari Umar sendiri. Wallahu a’lam.
18. Jin-Muslim sahabat saya menceritakan tentang adanya sekelompok jin Muslim yang terdiri dari 50.000 jin yang mengalirkan mata air untuk satu pasukan Muslim yang sedang terkepung musuh dan tidak diberi air untuk minum dari mata air tersebut. Kelompok jin Muslim lainnya ikut terjun dengan melakukan berbagai keanehan terhadap peluru-peluru dan bom-bom yang ditembakkan tentara Soviet. Sedangkan cerita-cerita yang disampaikan oleh saudara-saudara kita yang baru pulang dari medan Perang Afghanistan, banyak sekali jumlahnya dan lebih hebat dari yang saya ceritakan ini. Tetapi tidak pada tempatnya bila cerita-cerita itu saya tuliskan dalam buku ini.
Wallaahu A'lam
Pesan sponsor
Saatnya Bawa Mobil Cash
Saatnya work from home yuk?
Alhamdulillah saya bisa meraih mobil cash tanpa nyicil hanya dalam waktu 6 mingguan. Saya sudah siapkan program untuk anda juga bisa mendapatkannya dalam 6 bulan atau kurang atau uang kembali. Penasaran? KLIK DISINI
Yuk ikut saya gabung bisnis sinergy eco racing, cara termudah dan tercepat mendapatkan mobil idaman keluarga anda. KLIK www.otobest.id
Khabar gembira Eco Racing sudah buka cabang di Malaysia, Thailand, Philipines dan Brunei Darussalam. Jadilah yang pertama.
Baca dan pelajari baik2 sebelum gabung..
Anti Santet Sihir
Seputar pengobatan islam, santet, sihir dan gangguan jin baca2 https://ilmupengobatanislam.blogspot.com/
Akun instagram Terapi gangguan jin, syetan, sihir, santet, follow channel instagram https://www.instagram.com/pengobatansihir/
Fanspage Facebook seputar terapi gangguan jin www.facebook.com/adhin.busro
---------------------
Versi lengkap silahkan download: KLIK link dibawah ini
Sumber lain:
Grup wa ruqyah
Channel telegram benteng gaib
https://www.facebook.com/adhin.busro
t.me/bentengghaib
https://m.facebook.com
demikian rahasia Jenis Jin, Kemampuan & Ladang Jihad Bagi Jin (Dialog dg Jin). Semoga mencerahkan. Share artikel Jenis Jin, Kemampuan & Ladang Jihad Bagi Jin (Dialog dg Jin) ini ke teman anda ya?
Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar