Ada sebuah kisah menarik nih. Yakni sebuah kisah seorang ustadz muda melawan dukun yang berbaju ustadz/ kyai. Yuk simak saja Kisah Nyata Konfik Ustadz Melawan Uskun Ustadz Dukun Part 1 yang saya ambil dari sebuah link akun facebook Ikmal Nurhakim
Kisah Nyata Konfik Ustadz Melawan Uskun Ustadz Dukun Part 1
Langsung saja simak Kisah Nyata Konfik Ustadz Melawan Uskun Ustadz Dukun Part 1. Semoga menginspirasi.
Check it dot
-------------------------------------
Konflik Dukun [Kisah Nyata] - (Part 1)
"Jika dia tidak meminta maaf, saya khawatir murid-murid saya akan membuat dia celaka.." Ucapnya..
"..Terutama murid saya yang tak kasat mata.. " Lanjutnya..
________________
Panggilan dukun memang sudah tidak biasa digunakan oleh pecinta ilmu kebatinan atau supranatural. Mereka lebih suka berkedok dengan menggunakan istilah orang pintar, orang ngerti, buya, aki, abah, eyang, atau panggilan ketokohan lainnya seperti pak haji, ustadz, kyai atau bahkan habib untuk mengelabui masyarakat awam dalam prakteknya.
Tulisan ini berisi kisah konflik besar antara saya dengan seorang terduga dukun. Berawal dari sebuah obrolan kecil hingga bercabang menjadi benturan besar antara saya dengan organisasi yang diasuh oleh tokoh tersebut.
Berikut kisahnya ...
________________
وَأَنَّهُۥ كَانَ رِجَالࣱ مِّنَ ٱلۡإِنسِ یَعُوذُونَ بِرِجَالࣲ مِّنَ ٱلۡجِنِّ فَزَادُوهُمۡ رَهَقࣰا
"Dan sesungguhnya ada beberapa lelaki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan dari beberapa lelaki dari kalangan jin. Tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat." [QS. Al-Jinn 6]
قَالَ الشَّافِعِي : مَنْ زَعَمَ مِنْ أَهْلِ الْعَدَالَةِ أَنَّهُ يَرَى الْجِنَّ أَبْطَلْنَا شَهَادَتَهُ إِلَّا أَنْ يَكُوْنَ نَبِيًّا
Imam Syafi'i berkata :
"Orang-orang adil yang mengklaim dirinya memiliki kemampuan melihat wujud asli jin, maka persaksiannya kami anggap bathil, kecuali dia seorang Nabi." [Tabaqat Asy-Syafi’iyyah Al-Kubra]
________________
Beliau biasa dipanggil Abah (panggilan samaran), saya mengenalnya dengan baik dari saya berumur sangat muda. Organisasi dan jamaah yang diasuhnya cukup besar dan sudah berdiri sejak sebelum saya dilahirkan.
Meski tidak mulazamah (konsisten berguru) dengan beliau, saya merasa dekat karena beberapa kali berkunjung silaturrahim ke rumahnya. Tak jarang saya sharing dengan murid beliau prihal kegiatan kajian Abah bersama murid-murid nya yang lain.
Sebelum berangkat kuliah ke Mesir pun, saya sempatkan datang untuk sekedar meminta doa. Abah saat itu memberi saya minyak wangi agar saya selalu ingat pesan-pesan beliau.
Namun.. Semakin saya mengkaji dan mendalami, semakin saya menyadari ada hal yang menyimpang dari perguruan Abah ini.
Berikut kisah obrolannya ..
AAAAA
________________
Handphone saya berbunyi, seseorang yang mengenal saya dan mengenal Abah menghubungi..
________________
Fulan: "Ust. Raihan (nama samaran "saya"), saya ada saudara sakit-sakitan. Apakah tepat jika dibawa ke Abah?"
Saya: "Sebaiknya jangan, saya sudah coba mendalami prihal ilmu ruqyah dan ilmu ghaib dalam kaca mata syariat, sederhananya perguruan Abah ini menurut saya sudah menyimpang."
Fulan: "Tapi biasanya kan ke Abah cepat sembuhnya."
Saya: "Orang korupsi juga cepat kayanya, tapi kan Allah tidak ridha. Jangan sekedar mencari kesembuhan, tapi cari juga proses penyembuhan yang Allah ridhai. Jangan ke dukun atau orang seperti Abah."
________________
Karena orang yang bertanya ini dekat dengan salah satu murid terbaik Abah bernama Ahmad (bukan nama sebenarnya), Akhirnya Ahmad mengetahui percakapan saya dengan Fulan tersebut.
Bisa ditebak.. Ahmad marah besar karena dipesan itu saya mengatakan Abah (gurunya) seperti dukun.
________________
Ahmad: "Antum ini masih muda, jangan gegabah dengan menilai seseorang itu dukun!"
Saya: "Saya menghormati beliau sebagaimana Kang Ahmad juga menghormatinya. Tapi ini amanah dakwah yang memang harus saya sampaikan."
Ahmad: "Mending antum belajar lagi, dalami lagi. Bisa jadi ada hal yang belum antum pelajari sehingga menilai Abah seperti itu."
Saya: "Saya ingin bertanya ke Kang Ahmad, Kang Ahmad sudah 17 tahun berguru dengan beliau kan?"
Ahmad: "Iya"
Saya: "Selama 17 tahun itu, berapa kali Akang melihat Abah shalat?"
. . . Ahmad hanya terdiam
Saya: "Bisa dihitung jari bukan? Akang yang cerita ke saya, tiap waktu shalat Abah itu selalu hilang. Tidak ikut berjamaah bersama murid-murid nya."
Ahmad: "Yaa siapa tahu Abah ke kamar shalat disana atau semacamnya."
Saya: "Buat apa Kang? Untuk apa memisahkan diri dari jamaah seperti itu? Shalat dikamar padahal murid-muridnya diluar kamar sedang berjamaah."
Ahmad: "Mana saya tahu, ya kita husnudzan saja lah sama guru mah. Jangan berprasangka buruk."
Saya: "Baik, anggap lah untuk kasus itu beliau shalat di kamar. Lalu bagaimana dengan cerita akang yang bilang bahwa Abah pernah shalat di Masjidil Haram?
Waktu itu datang waktu dzuhur. Muridnya ada yang nanya Abah mau shalat dimana, Abah jawab di Masjidil Haram. Muridnya coba membuntuti Abah tapi dibelokan gedung Abah tiba-tiba menghilang."
Ahmad: "Apa masalahnya dengan itu? Bisa saja kan Abah betul shalat disana."
Saya: "Mustahil Kang, kemungkinannya cuma dua.
Kemungkinan pertama Abah bohong shalat di Mekah padahal sembunyi di suatu tempat. Atau kemungkinan kedua, kita anggap misalnya Abah betul bisa ke Mekah dalam waktu singkat (meskipun itu juga mustahil), tapi kalaupun Abah berhasil kesana Abah tidak mungkin shalat dzuhur disana."
Ahmad: "Kenapa tidak mungkin?"
Saya: "Di Indonesia Dzuhur, di Masjidil Haram masih jam 8 pagi. Tidak sah shalat dzuhur jam 8 pagi.
Artinya mau kemungkinan satu atau dua, keduanya mustahil. Sehingga jelas Abah berbohong tentang hal tersebut."
. . . Ahmad kembali terdiam
Saya: "Kang Ahmad yang sudah lama berguru dengan beliau juga bingung bukan? Baru menyadari keganjilan tersebut?
Tentang semua kehebatan Abah, entah bisa berpindah tempat dalam waktu singkat, bisa membaca pikiran orang, bisa mengetahui kejadian dimasa depan, para jin berguru kepada beliau, dll. Awalnya saya juga sempat mengira beliau wali dan itu bagian daripada karamah beliau.
Tapi setelah semua ini.. Saya yakin beliau bukan wali, kang.
Karena wali tidak mungkin bermasalah dengan shalatnya."
. . . Sejenak Ahmad terdiam, ia pun berucap
Ahmad: "Begini saja, nanti akan ada acara buka puasa bersama (Ramadhan) di rumah Abah. Nah, antum coba hadir di acara itu. Selama ini kan antum paling bertamu saja, coba sesekali ikut bareng dengan murid yang lain. Mungkin antum akan paham kalau sudah ikut. Akan lebih ngerti dan berubah pikiran."
Saya: "Baik, saya akan coba hadir. Tapi jika saya berhasil membuktikan beliau menyimpang, akang harus mengakui itu."
Ahmad: "Itu kita bicarakan nanti, yang penting antum hadir dulu."
Saya: "InsyaAllah."
________________
Hari itupun tiba, saat saya datang tentu Abah menyadarinya bahkan menyambut kedatangan saya.
"MasyaAllah, ada orang Mesir nih, silakan duduk dekat saya, Raihan." Ucapnya.
Jamaah Abah saat itu cukup ramai, baik dari anak muda, ibu-ibu ataupun bapak-bapak. Entah berapa banyak jumlahnya.
Tak disangka saya diminta Abah untuk mengisi kultum menjelang berbuka, tentu saat itu saya tidak mebahas tentang ilmu kebathinan, itu bunuh diri namanya. Saat itu saya membahas tentang Lailatul Qadr.
. . Keanehan mulai terjadi pasca Adzan Maghrib berkumandang . .
Semua menyantap takjil yang disediakan. Setelahnya semua murid Abah yang laki-laki beranjak ke lantai 2 untuk shalat Maghrib berjamaah. Saya pun diminta menjadi imam shalat saat itu.
Sebelum naik ke lantai 2, saya memperhatikan Abah di lantai 1 sedang berbincang dengan dua orang ibu-ibu yang juga muridnya. Pasca shalat, saya kembali turun ke lantai 1. Abah masih di tempat yang sama dan masih berbincang dengan dua ibu-ibu yang sama.
Hingga saya membuat kesimpulan bahwa Abah TIDAK HILANG diwaktu shalat, Abah hanya TIDAK IKUT shalat.
Sambil makan makanan berat saya terus memperhatikan apakah Abah akan beranjak dari tempatnya atau tetap duduk disana sampai datang waktu isya.
Selesai makan tiba-tiba Abah bertanya, "Ada yang mau kurma?"
Semua muridnya sontak menyahut kompak, "mau mau."
Murid Abah yang paling senior berbisik di telinga saya, "Abah mau ambil kurma langsung dari Arab Saudi."
Saya sangat terkejut tentunya, ditambah rasa penasaran tentang apa yang akan Abah lakukan setelah ini.
Abah: "Ada wadah? Tolong carikan wadahnya."
Para muridnya sontak bangun berpencar keluar, salah seorang kembali membawa keranjang besar yang biasa digunakan oleh tukang buah untuk menyimpan stock buah.
Abah: "Engga kebesaran wadahnya? Nanti kebanyakan."
Para Murid: "Engga kebanyakan, Abah. Kan orangnya banyak."
AAAAA
________________
Berharap Abah akan melakukan hal unik live didepan saya, ternyata Abah ke lantai 2 membawa wadah tersebut seorang diri.
Di lantai dua hanya ada ruangan kosong dan kamar. Saat kami shalat di atas, pintu kamarnya terbuka, jadi saya bisa lihat itu hanya kamar biasa.
Setelah sekitar 30 menit berlalu dan sudah lewat waktu isya. Tiba-tiba terdengar suara benturan keras dilantai 2. Semua langsung menengadah keatas.
Saat bunyi benturan terdengar dua murid senior Abah langsung berlari ke lantai 2, entah apa yang terjadi. Ditengah kesunyian itu salah satu murid berkata, "mungkin Abah jatuh dari pohon kurma." Ucapan itu langsung disambut tawa oleh murid yang lain.
Berselang beberapa menit pasca suara benturan, dua murid Abah turun sambil membawa keranjang besar tadi, lengkap dengan kurma yang menggunung didalamnya, bahkan semua kurma masih lengkap dengan tangkainya. Mereka berdua turun disusul Abah dibelakangnya.
Tumpukan kurma itu diletakkan tepat dihadapan saya, dengan basmallah saya coba memegang nya, dan ternyata hangat. Hangat ini jelas bukan suhu ruangan dilantai 2, pun seperti tidak disimpan ditempat khusus karena terlihat segar dan kering tidak lembab.
"Bagaimana beliau melakukannya?" Tanya saya dalam hati.
________________
Ditengah kebingungan saya tersebut, terdengar ucapan salah satu murid Abah bertanya,
"Abah basah sekali keringatnya, di Arab panas ya?"
Abah menjawab, "iya, disana sedang dzuhur dzuhurnya."
Mendengar ucapan Abah, saya langsung tersenyum.. Dalam hati saya bergumam ala detektif conan, "Tidak.. Dia berbohong, jelas dia tidak benar-benar pergi ke Arab."
________________
Bencananya adalah...
Murid paling senior Abah tiba-tiba meminta perhatian dari semua murid Abah.
"Tolong dengar.. Tolong dengar.. Ananda Raihan ini kan sudah pernah belajar Islam sampai ke Mesir. Nah, saya ingin bertanya, dalam Islam ada tidak ilmu semacam ini? Bisa berpindah cepat seperti Abah tadi?"
Dalam hati saya, "Aduh.. Mati sudah diriku."
________________
Lanjut di (Part:2) .. InsyaAllah ..
https://www.facebook.com/ikmal.saputra/posts/5160860777269848
Konflik Dukun [Kisah Nyata] - (Part 2)
"Jika dia tidak meminta maaf, saya khawatir murid-murid saya akan membuat dia celaka."
________________
"Terlepas antum atau Abah yang benar. Ini soal keselamatan antum dan keluarga..." Ucapnya.
"Ini soal keselamatan kalian." Lanjutnya..
________________
Ini adalah (Part 2) lanjutan dari cerita sebelumnya.
Bagi yang belum baca, silakan baca dahulu (Part 1) agar bisa paham alur ceritanya.
. . .
Berikut kisah lanjutannya...
________________
قُل لَّا يَعۡلَمُ مَن فِي ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ ٱلۡغَيۡبَ إِلَّا ٱللَّهُۚ وَمَا يَشۡعُرُونَ أَيَّانَ يُبۡعَثُونَ
Katakanlah, “Tidak ada sesuatu pun di langit dan di bumi yang mengetahui perkara yang gaib, kecuali Allah. Dan mereka tidak mengetahui kapan mereka akan dibangkitkan.” [QS. An-Naml: 65]
Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda;
مَنْ عَلَّقَ تَمِيمَةً فَقَدْ أَشْرَكَ
“Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat), maka ia telah berbuat syirik” [HR. Ahmad]
________________
Ditengah acara buka puasa yang diselenggarakan di rumah Abah ...
Murid paling senior Abah tiba-tiba meminta perhatian semuanya.
"Tolong dengar.. Tolong dengar.. Ananda Raihan (nama samaran "saya") ini kan sudah pernah belajar Islam sampai ke Mesir. Nah, saya ingin bertanya, dalam Islam ada tidak ilmu semacam ini? Bisa berpindah cepat seperti Abah tadi?"
Dalam hati saya, "Aduh.. Mati sudah diriku."
________________
Saya langsung berdebar sangat kencang. Bukan karena tidak tahu jawabannya, tapi karena seandainya saya terpeleset sedikit saja dalam menyusun kalimat, kita tidak tahu hal buruk apa yang akan terjadi.
Semua mata tertuju kearah saya menanti jawaban, termasuk Abah dengan tenang tanpa curiga juga diam menanti jawaban.
Saya akhirnya menjawab,
"Berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lain dalam waktu singkat memang hal yang mustahil dilakukan oleh manusia biasa.
Namun saat Allah berkehendak tentu tidak ada yang mustahil bagi Allah. Sebagaimana ketika Allah memberangkatkan Nabi dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, bahkan sampai Sidratul Muntaha dalam waktu satu malam saja. ...."
Saya sedikit jeda di kalimat ini, karena lanjutannya akan sangat berbahaya jika saya salah ucap.
Namun tiba-tiba murid senior Abah langsung memotong ucapan saya dengan antusias.
Murid Senior: "Nah, betul itu. Kuncinya memang kehendak Allah. Jadi ilmu yang diajarkan Abah ini bukan sesuatu yang mustahil ketika Allah menghendakinya."
Abah: "Saya pun melakukan itu bukan dalam rangka pamer ya, ini mesti dipahami. Tapi karena ada murid saya yang sedang hamil dan barusan dia bilang dia ngidam kurma. Kebetulan saya punya kebun kurma di Arab Saudi dan bisa saya langsung ambilkan. Saya pikir mungkin yang lain juga mau mangkanya saya tanya ada yang mau kurma tidak."
Murid Senior: "Iya Abah. Masalahnya diluar sana ada yang menganggap Perguruan dan keilmuan Abah ini sesat. Orang-orang semacam itu belum paham mereka, bahwa ketika Allah berkehendak segala sesuatu bisa terjadi bahkan diluar nalar kita sekalipun."
Ucapan murid senior itu disambut dengan ucapan ucapan dari murid yang lain sehingga saya tidak punya celah untuk melanjutkan penjelasan saya.
Rasanya ingin saya berdiri dan berkata...
"Penjelasan saya belum selesai saudara-saudara, peristiwa Isra Miraj itu bagian dari mukjizat Nabi, ini bagian dari kekhususan atau keistimewaan yang Allah berikan kepada Nabi.
Kalaupun ada kisah wali pernah melakukan perjalanan jauh dalam waktu singkat, mereka melakukannya dengan sembunyi, dan itu bagian dari karamah yang tidak bisa dilakukan secara terus menerus apalagi dipelajari. Karena karamah memang tidak bisa dipelajari.
Sedang yang dilakukan Abah tadi bukanlah mukjizat, bukan pula karamah, terlebih ada keganjilan yang membuat saya yakin Abah tidak benar-benar pergi ke Arab."
Tapi.. Rasanya tidak bijak bukan jika saat itu saya mengucapkan hal seekstrim ini. Akhirnya saya lebih memilih diam sambil berdoa semoga ada waktu lain untuk menjelaskan semuanya.
. . .
Karena tidak ada shalat isya jamaah disana, saya pun pamit mencari masjid terdekat untuk shalat, dan langsung pulang setelahnya.
Malam pun berlalu...
________________
Setelah beberapa hari, Ahmad menghubungi saya bertanya..
Ahmad: "Bagaimana? Antum lihat sendiri kan bagaimana luarbiasa nya Abah. Bahkan beliau juga memuliakan antum di hadapan murid-murid nya."
Saya: "Saya tidak melihatnya, kan Abah ngambil kurma dilantai 2 seorang diri."
Ahmad: "Iya sih, tapi kan ga gitu juga maksud pertanyaannya."
Saya: "hehe.. "
Ahmad: "Jadi bagaimana? Antum sudah berubah pikiran kan. Tidak menganggap beliau dukun."
Saya: "Setelah saya datang ke acara kemarin. Saya justru semakin yakin Abah itu dukun."
Ahmad: "Loh kok malah gitu?"
Saya: "Pertama, saya menyimpulkan Abah tidak hilang diwaktu shalat, tapi Abah hanya tidak ikut shalat. Bahkan Abah tidak pergi ke kamar atau tempat lain seperti yang pernah kang Ahmad ceritakan. Abah hanya diam ditempatnya ngobrol dengan 2 ibu-ibu hingga kita selesai shalat. Beliau juga tidak beranjak dari tempatnya kecuali untuk mengambil kurma dilantai 2."
Ahmad: "Yang kita lihat kan dzahirnya saja. Bathin Abah kita tidak tahu. Siapa tahu yang ngobrol dengan 2 ibu itu bukan Abah. Dia digantikan oleh murid tak kasat matanya dan Abah dengan ruhnya shalat ditempat lain."
Saya: "Ya Allah, teori macam apa lagi ini."
Ahmad: "Ini ilmu memisahkan ruh dari jasad, jadi ruh Abah shalat dan jasadnya digantikan sementara oleh ruh yang lain."
Saya: "oke oke.. Saya tak mau panjang lebar dengan teori itu. Anggap lah itu bisa dilakukan, anggap lah saya setuju dengan teori itu.
Pertanyaan saya sederhana. Jadi sosok yang kang Ahmad anggap guru itu, yang katanya dekat dengan Allah itu, ruh yang bersih itu, tinggal di jasad yang tidak shalat?" (Check mate)
. . . Ahmad pun terdiam
Saya: "Selain tentang masalah shalat, poin kedua adalah prihal pengambilan kurma yang katanya dari Arab Saudi. Saya tidak tahu trik apa yang Abah lakukan hingga bisa mendatangkan kurma segar sebanyak itu lengkap dengan tangkai yang sangat sulit kita temukan di pasaran.
Tapi yang jelas, saat itu Abah tidak pergi ke Arab."
Ahmad: "Darimana antum bisa yakin?"
Saya: "Abah pernah bilang punya kebun kurma di Arab Saudi kan?"
Ahmad: "Iya"
Saya: "Artinya beliau tidak asing dengan suasana Arab."
Ahmad: "Betul."
Saya: "Beliau tidak mungkin salah membedakan suasana waktu dzuhur dan ashar di tanah Arab."
Ahmad: "Lalu masalahnya dimana?"
Saya: "Saat Abah ditanya kenapa berkeringat pasca mengambil kurma, Abah jawab disana sedang dzuhur dzuhurnya. Sedangkan saat itu sudah jam 7 malam di Indonesia yang setara dengan jam 3 sore di Arab Saudi. Itu sudah jauh dari waktu dzuhur."
Ahmad: "Mungkin Abah salah memperkirakan waktu."
Saya: "Orang yang pernah ke tanah Arab tahu betul suasana Dzuhur dan Ashar disana sangat berbeda. Jadi jelas yang diucapkan Abah itu hanya rekayasa saja."
. . . Ahmad kembali terdiam
Saya: "Saya juga pernah sharing dengan murid Abah yang lain. Beliau murid senior juga, sudah berumur. Beliau mengatakan langsung dengan lisannya didepan saya. Katanya foto Abah bisa berbicara, dan Abah bisa mengawasi muridnya lewat foto itu.
Bahkan dengan foto itu Abah jadi bisa tahu jika ada aura ghaib yang ingin berbuat jahat di rumah muridnya. Karenanya hampir semua murid Abah memasang foto Abah di rumahnya.
Apakah itu benar kang?"
Ahmad: "Iya, itu benar."
Saya: "hasbunallah wa ni'mal wakil, itu jimat kang. Rasulullah pernah berpesan, siapa yang menggantungkan diri pada jimat ia telah jatuh pada kesyirikan."
. . . Ahmad kembali terdiam
Saya: "Sekarang begini saja, akang silakan banyak banyak istighfar, mohon petunjuk dari Allah. Saya tidak bisa memaksa akang untuk setuju dengan saya, tapi saya punya kewajiban menyampaikan ini ke akang sebagai selama muslim."
. . . Suasana menjadi hening
Dan diskusi pun berakhir . . .
Terlihat Ahmad seperti sedang bertarung dengan hatinya sendiri. Kegundahan menyelimuti langkah kakinya saat itu.
________________
Apakah kisahnya selesai? Belum kawan..
Bencana besar sebenarnya bersiap datang..
Ahmad yang saat itu merasa bingung akhirnya memilih sharing dengan Rudi (bukan nama sebenarnya), Rudi juga merupakan murid Abah. Ia bercerita berharap menemukan nasehat terbaik dari Rudi.
Sayangnya Rudi menyebarkan cerita Ahmad ke murid Abah yang lain, tentang diri saya dan percakapan saya dengan Ahmad tentang Abah. dan cerita itu teruuus menjadi cerita berantai yang tentu bisa ditebak akhirnya.
Ya... Akhirnya cerita itu sampai ke Abah..
Abah mengetahui semuanya..
Abah tahu saya menganggap beliau terduga dukun
Abah tahu saya menilai perguruannya menyimpang
Abah tahu saya menilai bahwa beliau berdusta soal pengambilan kurma dari Arab Saudi..
Rasanya seperti kapten kapal yang tahu ombak besar bisa datang kapan saja, tapi saat ombak itu benar-benar ada dihadapannya, ia tetap berdebar karena tidak tahu dia akan selamat melewati nya atau tidak.
Kurang lebih seperti itu yang saya rasakan saat itu.
________________
Ahmad datang dengan tergesa-gesa..
Ahmad: "Raihan, antum harus segera menghadap Abah dan minta maaf."
Saya: "Minta maaf untuk apa?"
Ahmad: "Abah sudah tahu semuanya, tentang percakapan kita, tentang dukun, pokoknya semuanya."
Saya: "Hah, kok bisa?"
Ahmad: "Rudi yang bocorkan, awalnya saya cerita ke dia karena saya bimbang antara harus lebih percaya antum atau Abah. Tapi cerita saya malah di sebarkan ke yang lain."
Saya: "Artinya murid-murid Abah yang lain juga tahu?"
Ahmad: "Iya, bahkan salah satu murid Abah menawarkan diri. Jika tidak ada yang maju, biar saya yang menghadapi Raihan itu."
Saya: "Lalu?"
Ahmad: "Abah mencegahnya, Abah bilang agar semuanya tenang. Beri waktu kepada Raihan untuk datang meminta maaf. Mungkin ini hanya salah paham saja atau dia belum paham ilmunya. Itu kata Abah."
Saya: "Terlepas pemahaman saya yang menilai Abah menyimpang. Ketenangan dan bijaknya sikap beliau selalu jadi ciri khas sejak dulu yang tidak bisa dinafikan."
Ahmad: "Sikap itu memang yang membuat murid-murid nya kagum dengan beliau."
Saya: "Lalu kelanjutannya bagaimana kah?
Ahmad: "Abah memberikan pesan khusus ke Rudi..
____________
Abah: "Sampaikan kepada Raihan agar dia segera datang kemari meminta maaf. Saya khawatir jika dia tidak segera meminta maaf, murid-murid saya akan membuat dia celaka, terutama murid-murid saya dari kalangan jin yang tak kasat mata.
Mereka sulit saya kendalikan, khawatir murid tak kasat mata itu membuat dia kecelakaan atau semacamnya, lalu pulang mengabarkan kepada saya hasil kerjanya. Saya tidak bisa mencegah itu."
____________
Lanjut ke (Part 3) insyaAllah...
____________
Link (Part 3)
AAAAA
*KOLEKSI PENDEKAR LANGIT*
Koleksi UPDATE selengkapnya baca disini https://sites.google.com/view/kompilasipendekarlangit
Assalamualaikum wrwb
Sehubungan dengan habisnya stok buku terjilid softcover Kisah Pendekar Langit, namun masih cukup banyak permintaan dari sahabat maka dengan ini saya menyusun kompilasi file pendekar langit secara online. Jika anda menginginkannya, untuk menghargai hasil karya intelektual kami, silahkan infak seikhlasnya.
Berikut kompilasi file pendekar langit
_Buku Kisah Pendekar Langit_
✅ Pertempuran Sihir Perdarah, Membongkar dan Menghancurkan Tipu Daya Sihir. Sebuah kisah nyata kami pribadi pernah kena sihir. Harga normal 249k, harga diskon 199k. Untuk versi online seikhlasnya saja.
✅ Jumlah 715 halaman pdf file berpasword
Download daftar isi: https://bit.ly/3oYfUgu
Download versi mukadimah: https://bit.ly/3gVC9zl
.
.
*BONUS KOMPILASI SEPUTAR RUQYAH*
_Audio Ruqyah Syariyyah_
1. Clean & Powerfull Ruqyah Syariyyah Ust Ali Abu Khalid
2. Ruqyah 10 menit yang mengguncang Ust Pattarani
3. MP3 Ruqyah UNAI
4. MP3 Ruqyah Abu Aliyaa
5. MP3 Ruqyah Abu Anas
6. MP3 Ruqyah Abu Qasim
7. MP3 Ruqyah Ahmed Ibn Ali Al Al Ajmi (Fire)
8. MP3 Ruqyah Bandar Al Zahrani
9. MP3 Ruqyah Farres Abbad (Ruqyah Against Sihr & Jinns)
10. Ruqyah Indonesia-Malaysia (Warning to Jinn)
11. MP3 Ruqyah Mahmoud Al Banna
12. MP3 Ruqyah Majed Al Zamil
13. MP3 Ruqyah Nabeel Al Awadi
14. MP3 Ruqyah Seikh Abdurrahman As Sudais
15. Ruqyah Seikh Ali Al Hudhaify (Fire)
16. Ruqyah Seikh Khalid (Punishment Ruqyah)
17. Ruqyah Seikh Manshawi
18. Ruqyah Seikh Mishary Rashed El Efasy
19. Ruqyah Seikh Muhammed Jibril
20. Seikh Nasser Al Khatami
21. Ruqyah Seikh Swaalih (Fire)
22. Ruqyah Syeikh Yasir Salamah
23. Ruqyah Yahya Hawwa
24. Ruqyah Yasser Al Dosari
25. Dll
_EBOOK Seputar Ruqyah_
1. Abdul Aziz Bin Baz Risalah Sihir dan Perdukunan
2. Ayat-Ayat Ruqyah & Dalilnya
3. Ibnul Qayyim Manajemen Qalbu Melumpuhkan Senjata Setan
4. Ibnul Qayyim Noktah Hitam Senandung Setan
5. Disertasi Ruqyah Terhadap Kangker
6. Penggunaan Ayat Al Qur'an Sebagai Obat
7. Risalah Ringkas Ruqyah Syariyyah
8. Tazkiyatun Nufus
9. Ruqyah Mandiri Holistik RH
10. Ayat-Ayat Adzab
11. Ilmu Hikmah dan Kedok Perdukunan Perdana Akhmad
12. Kerasukan Setan Perdana Akhmad
13. Praktek Sihir pada Ilmu Kebatinan Perdana Akhmad
14. Ruqyah Syariyyah VS Gadungan Perdana Akhmad
15. Ebook RH 2013
16. Panduan Menjadi Peruqyah (NAI 2013)
17. Ruqyah Covid19 NAI
Bagi yang berminat semua file diatas kami kirim link download by email atau whatsapp
Semoga bermanfaat dan menjadi wasilah kesembuhan yang sempurna. Aamiin
Untuk pertanyaan bisa WA kami klik https://wa.me/6281315365212
Gabung facebook reyfan langit seputar sihir dan gangguan jin https://www.facebook.com/revan.sugih.9/
Wassalam wrwb
Pendekar Langit
Demikian Kisah Nyata Konfik Ustadz Melawan Uskun Ustadz Dukun Part 1. Semoga bermanfaat. Share artikel Kisah Nyata Konfik Ustadz Melawan Uskun Ustadz Dukun Part 1 ini ke teman anda ya?
Sukses
Tidak ada komentar:
Posting Komentar