Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Tidak Ada yang Percaya Sihir Kecuali Korban Sendiri

Sihir itu dunia terbalik. Meskipun sudah jelas ada tanda sihir tetap saja teman tetangga bahkan keuarga rtidak akan benar2 percaya. Bahkan mereka menganggap kita terlalu halu. Namanya juga sihir. Yuk simak artikel Tidak Ada yang Percaya Sihir Kecuali Korban Sendiri. Semoga mencerahkan.


Tidak Ada yang Percaya Sihir Kecuali Korban Sendiri

YANG PERCAYA HANYA DIRIMU

Bismillaah. Di dunia ini ada banyak sekali pakar dengan keilmuan masing-masing. Tentu lucu profesor fisika bicara biologi, ahli IT bicara sepakbola dan sebaliknya. Lebih lucu lagi pak dokter bicara terlalu dalam tentang teknik mesin. Pasti nggak nyambung atau peluang salahnya besar.

Dalam dunia keagamaan juga demikian yang ada cendekiawan muslim dengan spesialis masing-masing. Ada ahli fikih, ahli tafsir, ahli hadits, nahwu Sharaf, ahli akidah, tahsin, ilmu Kalam, Mantiq, dan masih banyak lagi. Mereka bertahun-tahun belajar misalnya ilmu fikih mulai dari S1, S3 sampai ke Mesir, Kairo dll. Meskipun mereka belajar juga ilmu lainnya tetap saja paradigmanya akan banyak dipengaruhi oleh fikih. Ini salah itu benar, ini Sunnah itu bid'ah, ini haram itu halal dan akan berputar putar di wilayah itu apapun temanya.

Demikian pula tentang gangguan jin atau sihir. Ada ahlinya yaitu mereka yang sekolah thibbun nabawi atau pengobatan islami.

AAAA



Kalau ada orang awam yang berkomentar ngaco tentang dunia non medis mungkin biasa saja, kita maklumi. Masalahnya adalah banyak ahli fikih, akidah, ilmu Kalam dll yang mengomentari tentang gangguan jin dan sihir yang sebenarnya bukan ranah mereka. Mungkin beberapa statement ada benarnya akan tetapi terkadang ada satu statement yang ngaco juga.

Mereka para pakar di bidangnya terkadang tidak mengerti atau tidak benar benar berusaha empati. Bahkan mereka yang pernah belajar tentang thibbun nabawi atau ahli psikologi kadang juga tidak memahami esensi gangguan non medis. Hal ini dikarenakan selama ini mereka hanya belajar teks book dibangku kuliah tanpa sekalipun pernah merasakan seperti apa rasanya gangguan jin dan sihir.

Percayalah jika anda korban gangguan jin atau sihir kemudian mendengarkan ceramah ahli fikih atau ahli tafsir atau ahli apapun seputar gangguan non medis akan ada satu statement yang membuat anda kecewa. Sebab pendekatan mereka selalu diarahkan kepada disiplin ilmu yang selama ini dipelajari. Tidak ada atau jarang ada sentuhan qalbu dalam dalam kajiannya yang menyebabkan kering makna.

Misalnya ketika ada yang mengatakan orang yang kena gangguan sihir itu memang ada, di Al Qur'an juga dijelaskan tetapi lebih banyak dari mereka yang hanya halu, banyak berkhayal, lemah iman, lebay, mengada ada dll. Atau mengatakan sihir itu memang ada, tetapi di jaman modern ini kasusnya seribu satu. Atau mengatakan yang kena gangguan jin atau sihir cukup baca ayat kursy pasti sembuh, yang nggak sembuh sembuh berarti dia hanya stres, banyak pikiran dan lemah iman. 

Atau banyak dikatakan kesurupan jin itu memang ada tapi kasusnya sangat sedikit. Lebih banyak yang pura pura karena banyak hal. Atau seolah olah kesurupan padahal sebenarnya itu hanya refleksi dari stres dan tekanan batin. Mungkin karena beban pekerjaan, ingin perhatian, banyak tugas, gagal tunangan dll.

Seolah mereka menggeneralisir mayoritas korban gangguan jin dan sihir hanya halu karena sedang stress. Padahal sebenarnya sebagian pendapat mereka juga dihalukan oleh pikiran dan imajinasi mereka sendiri.

Sejujurnya Bagi saya dan korban gangguan non medis lainnya pernyataan dari pakar tersebut membuat kecewa. Sosok tokoh agama yang kita anggap bisa mengerti ternyata sama saja. Tidak semua sih, ada segelintir.

Lagian siapa yang ingin kesurupan? Siapa yang mau teriak teriak, lari keluar rumah sambil telanjang dll? Ngga ada yang mau. Se stres stresnya ujian kehidupan yang pernah dialami tidak pernah sekalipun membuat kami kesurupan. Tapi ini beda bung. Semua terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan. Semua kehancuran terjadi begitu saja tanpa bisa dihentikan. Sampai sampai korban tidak tahu entah kapan berakhir.

Adapun efek dari stress memang ada tetapi itu terjadi pasca kesurupan dan memicu kesurupan semakin berat. Misalnya efek lanjutan Sihir yang membuat rumah tangga, sosial dan pekerjaan hancur, memang bikin stress, tetapi akar masalahnya bukan itu. Pernah kok kami gagal menikah, rezeki nol dll tapi nggak kesurupan tuh. Paling stres sebentar habis itu move on kembali.

Mereka nggak paham kasus gangguan non medis ada banyak sekali dan dampak kerusakan akibat Sihir lebih besar dibandingkan kriminal kelas berat sekalipun. Seharusnya mereka sedikit lebih concern tentang hal ini karena menyangkut perusakan akidah dan masa depan umat.

Apakah mereka tidak mengerti bahwa ada banyak sekali rumah tangga muslim yang hancur karena Sihir, banyak yang menjadi j4nda, anak tak terurus, selalu gagal jodoh, gagal mendapatkan keturunan, lumpuh, penyakitan, gila bahkan banyak yang meninggal dunia? Apakah mereka tidak tahu atau sengaja menutup mata?

Di sisi lain banyak orang alim yang seakan akan merendahkan peruqyah, di matanya peruqyah itu juga bagian dari halu, atau hanya orientasi bisnis dll. Sementara di dalam kelompok peruqyah merasa organisasinya paling syar'i, paling benar.

Ah kalian semua memang ngga ngerti. Nggak paham tapi sok bisa, sok ngerti. Yah wajar sih, karena kalian belum pernah mengalami. Apa harus ngalami dulu baru ngerti?

Oleh karena itu saya mewasiatkan kepada korban gangguan jin dan sihir semangat ikut kajian ambil ilmunya tetapi jika ada satu statement yang tidak sesuai dengan kenyataan dimaklumi saja. Jangan berharap mereka ngerti sepenuhnya apalagi empati, yang ada malah kecewa. Yang ngerti hanya dirimu sendiri dan sesama korban lainnya.

Jangan dengarkan kegaduhan yang terjadi di luar. Nanti malah bikin bingung dan menambah gangguan melebar dan semakin berat. Pada akhirnya mirip seperti perkataan iblis si raja sihir bahwa ia akan merongrong manusia dari depan belakang kiri dan kanan. Tidak ada jalan keluar kecuali menghadapkan wajah kita ke atas dan ke bawah.

Ke atas untuk berdoa, ke bawah untuk bersujud. Fokus saja 2 arah itu abaikan arah lainnya. Insyaallah menjadi jalan pertolongan dan kesembuhan kita semua. Aamin Yaa robbal aalamin 

Tetap semangat ya

Wallahu A'lam
Pendekar Langit

Follow fanpage Klinik Pendekar Langit

Demikian artikel Tidak Ada yang Percaya Sihir Kecuali Korban Sendiri. Semoga mencerahkan. Share artikel Tidak Ada yang Percaya Sihir Kecuali Korban Sendiri ini ke teman anda ya?

Semoga lekas sembuh




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir...