Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat

Kita sudah kadung terbiasa mensyukuri kenikmatan dan mengeluh ketika diberikan ujian yang menyakitkan. Padahal bisa jadi ujian yang menyakitkan adalah cara untuk mendewasakan. Benarkah? Yuk simak Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat.


Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat

Seharusnya sebagai muslim ketika diberikan nikmat kita harus bersukur. Cuma biar adil ketika diberika ujian seharusnya tetap bersyukur.

Jangan mau enaknya doang.

Yuk simak penjelasan tentang Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat. Tulisan yang sudah saya upload di facebook reyfan langit.

Check it dot

------------------------------

BELAJAR SYUKUR

...Sesungguhnya Allah memberikan karunia kepada manusia, tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur." (Q.S. Al Baqarah: 243)

“...Sangat sedikit sekali di antara hamba-Ku yang mau bersyukur.” (QS. Saba’: 13).

Assalamualaikum, apa khabar sahabat semua? Semoga sehat selalu.

Dalam sebuah status saya menulis sbb:

Jk kita msh sehat, msh ada rezeki, msh bs ibadah dg giat syukuri itu dg syukur yg dalam. Jgn angkuh aplg ngrendahin mrk, tp doain. Roda berputar. Tul ngga ges?

Status diatas sebenarnya saya tujukan untuk diri saya sendiri terkait dengan perjalanan hidup yang sudah kami lalui. Suka duka dan dinamika kehidupan silih berganti. Kami pernah berada dibawah, ngasong, nguli jadi buruh dll. Pernah juga berada diatas, berkuasa dan bergelimang harta benda. Lalu dibawah kembali bermandikan hinaan orang untuk kemudian roda berputar lagi, berada diatas kembali bermandikan pujian dan sanjungan begitu seterusnya.

AAAAA



Pada setiap etape kehidupan terbentang ujian yang berbeda-beda dimana terkadang kita bisa kuat kadang tidak, kadang bisa melewatinya kadang tertatih tatih. 

Pada saat dibawah terkadang saya menyalahkan orang lain yang berada diatas untuk kemudian membenarkan diri ketika di bawah. Mungkin mereka korupsi, sikut kanan kiri, menghalalkan berbagai cara dll. Atau terkadang membayangkan betapa enaknya ketika berada diatas. Ternyata setelah berada diatas tidak demikian adanya. Tidak sesederhana itu. Tidak seperti prasangka sebagian orang. Saat berada di atas tantangan dan godaan yang sangat bisa jadi mereka yang dibawah tidak kuat menanggungnya.

Oleh karena itu saya mengajak diri saya sendiri dan juga sahabat semuanya untuk melongok ke dalam kemudian mensyukuri apapun karunia yang kita dapat hari ini, entah saat diatas atau dibawah, entah hal yang baik atau yang menurut kita buruk. Masih diberikan kesehatan, harta benda, kelapangan, panjang umur dll. Termasuk mensyukuri apapun yang tidak kita sukai misalnya kekurangan, kesulitan, hinaan dll. Syukuri itu dengan rasa syukur yang dalam.

Saat kita diberikan kelimpahan maka syukuri itu. Pergunakan harta yang dititipkan dengan sebaik-baiknya. Jangan memandang rendah mereka yang kekurangan, yang sedekahnya sedikit, yang enggan berkorban, yang terkesan pelit dll. Sebab kita tidak tahu apa yang melatar belakangi mereka seperti itu. Bisa jadi jika kita di posisi mereka, belum tentu kita mampu sekuat mereka. Belum tentu sob.

Jika kita masih diberikan kelapangan maka syukuri itu dengan syukur yang dalam. Masih rutin jamaah di masjid, masih rutin ngaji, banyak waktu belajar agama, banyak waktu buat keluarga dll. Sekali lagi syukuri itu. Jangan merendahkan mereka yang jarang kemasjid, jarang ngaji, awam agama, jarang pulang ke rumah dll. Siapa tahu ada alasan kuat mengapa mereka seperti itu. Sangat bisa jadi ketika kita di posisi mereka kita bisa lebih kuat dan lebih baik dari mereka.

AAAAA



Jika kita masih bisa makan enak, tidur nyenyak, masih punya orang tua, keluarga, masih bisa cari nafkah dll syukuri itu dengan syukur yang dalam. Sebab roda itu berputar. Ada saatnya memiliki ada pula saatnya kehilangan. Ada saatnya diatas, ada juga saatnya dibawah.

Jika kita merasa kuat saat diatas, belum tentu kuat saat dibawah. Sebaliknya jika kita kuat dibawah, belum tentu kuat saat diatas. Jika saat ini kita masih bisa menjaga ibadah, belum tentu di lain waktu mampu mempertahankannya saat anda dipaksa dengan kesibukan. Jika saat ini anda rajin sedekah, belum tentu dilain waktu tetap sedekah disaat kebutuhan hidup mencekik. Dan masih banyak hal lain yang harus disyukuri. 

Syukurilah karunia yang kita terima saat ini dengan syukur yang dalam. Carilah apapun dalam diri kita yang bisa kita syukuri, bukan mencari kelemahan orang lain untuk dikomentari. Semakin pandai bersyukur, maka kita akan melihat lebih banyak hal yang ternyata selama ini belum kita syukuri.

Jangan menghina dan memandang rendah orang lain dikarenakan dalam pandangan mata tidak sebaik diri kita. Jangan merasa diri lebih baik dari orang lain. Sebab sekali lagi roda itu berputar.

Jika kita melihat kelemahan orang lain jangan dihina apalagi dibuka kekurangan & aibnya, tetapi doakanlah kebaikan dan hidayah untuknya. Jika dalam pandangan mata kita melihat ada orang yang awam agama, kikir, miskin, buruk dll maka doakanlah. Karena di mata Allah belum tentu kita lebih baik dari mereka.

Dan perlu diingat bahwa Iblis itu dikutuk karena merasa suci, merasa lebih baik dari mahuk lain. Semoga kita semua dihindarkan dari jiwa yang merasa lebih baik dan merendahkan orang lain. Aamiin.

Bagi sahabat yang sedang mengalami ujian gangguan non medis bersabarlah sejenak. Insyaallah suatu saat kelak anda akan bersyukur ketika sudah melihat hikmah dibalik ujian. Dan bagi sahabat yang tidak mengalami ujian ini bersyukurlah. Berilah support kepada mereka yang sedang mengemban ujian terkena Sihir, jangan merendahkan atau melemahkan. Sebab sangat bisa jadi jika anda di posisi mereka, tidak akan kuat. 

Sepakat??

Semoga menginspirasi

Wassalam wrwb
Pendekar Langit

Demikian Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat. Semoga bermanfaat. Share artikel Belajar Mensyukuri Ujian yang Berat ini ke teman anda ya?

Sukses




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...