Reminder: Blog ini berisi iklan pihak ke 3, yang tidak terkait dengan konten

Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit

Ini curcolan atau cerita pesulap ungu, ketika viral pesulap merah membongkar kedok perdukunan. Ini hanya cerita biasa. Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit, siapa yang menang? Simak saja tulisannya


Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit

Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit siapa yang menang.

Tentu pesulap merah yang sedang viral. Pesulap ungu kalah pamor pastinya.

Simak aja curcolannya ya

Check it dot

-------------------------------------

CURCOLL PESULAP UNGU

Akhir-akhir ini rame berita tentang pesulap merah yang membongkar praktik perdukunan. Seribu orang menonton akan ada seribu opini sesuai dengan kapasitas dan kedewasaan berpikir masing-masing. Tentunya ada yang pro dan ada yang kontra, ada yang suka ada pula yang nggak suka. Dan itu adalah hal yang biasa, bahkan dalam semua hal kehidupan. Nggak usah Herman 🤭🤭

AAAAA



Tetapi menurut saya bagaimanapun juga apa yang dilakukan oleh pesulap merah patut kita apresiasi. Beliau sudah mecurahkan energi, pikiran, duit dll demi mengedukasi masyarakat. Beliau dengan keberaniannya, siap dengan segala resikonya hendak membongkar praktik perdukunan yang banyak menipu karena menggunakan trik-trik sulap untuk menyulap pandangan pasien.

Dan faktanya memang begitu kok. Ada banyak trik-trik yang digunakan untuk diperlihatkan kepada pasien, sehingga pasien merasa kagum dengan kesaktiannya. Mengeluarkan paku, mencabut buhul, menangkap jin, mengeluarkan api dan masih banyak lagi. Makin terpesona, melongo, berdecak kagum dengan trik sulap yang dipertontonkan oleh seorang pesulap berbaju spiritual. Waaw karomah nya tingkat tinggi. Padahal trik-trik semacam itu adalah tipuan receh di ilmu persulapan.

Dan disitulah wilayah sang pesulap merah, karena skill dan pengalamannya ada di dunia sulap, bukan di dunia fikih apalagi dunia ruqyah. Sehingga seakan-akan (Konon) ada statement bahwa santet pelet itu nggak ada. Ya karena beliau mungkin belum pernah mengalami kena sihir makanya berparadigma seperti itu. Sama persis dengan paradigma saya sebelum kena. Lagi lagi ngga usah Herman 🤭

Mungkin beliau hanya ingin mengedukasi penonton untuk berpikir logis, jangan sedikit-sedikit santet. Oleh karena itu dakwah harus saling melengkapi seperti bangunan yang kokoh. Bagian pesulap merah membongkar penipuan trik sulap dari dukun, bagian peruqyah membongkar trik, tipu daya dan makar jin/ setan. 

Kalau sama-sama main sulap bukannya sama saja dengan tukang sihir? 

Sebelum membahas tema ini tentunya kita harus tahu dulu definisi sihir. Memang benar bahwa sihir itu adalah permaian setan untuk menipu pandangan mata manusia. Ada tapi tiada, tiada tapi ada. Seakan-akan ada tapi sebenarnya nggak ada, atau seakan-akan nggak ada tapi ada. Ada trik, tipuan, makar, tipu daya, adu domba, rencana jahat baik yang terlihat atau tak terlihat mata yang bertujuan untuk mencelakakan manusia baik secara fisik, psikih atau sendi kehidupan lainnya. Semua terbingkai menjadi satu yang disebut dengan sihir, hasil kolaborasi dari pemesan, dukun dan setan.

AAAAA



Menonton atraksi sulap sebagai hiburan berdasarkan referensi yang saya baca boleh-boleh saja, meskipun sebaiknya tidak dilakukan. Masih banyak tontontan bermanfaat lainnya. Namun belajar sulap untuk membongkar trik didalamnya itu masalah yang berbeda. Seperti dilakukan oleh pesulap merah yang membongkar permainan sulap, atau trik dari dukun untuk edukasi masyarakat itu juga hal yang berbeda. Supaya masyarakat yang selama ini menjadi objek pembodohan dukun melalui tipuan sulapnya menjadi sadar. Buktinya mulai banyak yang tersadarkan Khan? 

Innamal a'malu binniyat. Segala amal perbuatan tergantung dari niat. Jangankan perbuatan buruk, perbuatan baik jika niatnya salah resultnya adalah dosa. Misalnya sholat jamaah di masjid agar bisa melihat doi, sedekah agar dipuji, umroh sekaligus bisnis dll. Itulah pentingnya selalu memperbaharui niat. 

Niat pesulap merah membongkar penipuan praktek perdukunan perlu kita hargai. Adapun jika ada niat lain itu urusan dia. 

Sebagaimana para peruqyah yang belajar memahami alur sihir, bukan niat untuk mempraktekkannya ini adalah hal yang perlu di apresiasi. Belajar memahami mekanisme sihir, belajar berbagai model makar setan dengan tujuan mengulik kelemahannya untuk kemudian menghancurkannya menurut saya hal yang mulia. Sebab seperti dikatakan panglima perang china, "Kenali dirimu, kenali lawanmu, kenali medan tempurmu, maka seribu peperangan seribu kemenangan"

Bukankah itu just konten? Ujung-ujungnya adsense?

Emangnya kenapa? Bagi saya sah-sah saja, boleh-boleh saja membuat konten yang mendidik untuk mengimbangi konten-konten yang tidak mendidik. Jika dengannya memperoleh banyak traffic sehingga menghasilkan uang banyak itu adalah hadiah dari kerja kerasnya. Jangan dipikir membuat konten itu mudah loh? Coba saja anda bikin konten sendiri, saya tidak yakin anda bisa menghasilkan adsense meskipun sudah bertahun-tahun membuat konten.

Bisa jadi suatu saat nanti saya juga bikin konten tentang petualangan sang pesulap ungu, hehehe. Jika dengan konten tersebut saya dapat satu milyar perbulan dari adsense kenapa tidak? Sobat ikhlas Khan ketika saya dapat 1 M dari konten? Insyaallah harta yang dititipkan kepada orang yang baik apalagi Sholeh akan memberikan manfaat yang lebih besar bagi umat. Ayo berlomba lomba bikin konten yang mendidik, bukan konten konten yang alay bin lebay supaya bisa menjadi tontonan yang lebih bermanfaat buat masyarakat. Siap?

Bukankah itu tidak ikhlas?

Waduuh ini tema yang berat. Beraaaaat banget. Ikhlas itu urusan hati, hanya Allah yang tahu. Dan sangat jarang jarang jarang sekali manusia yang benar-benar pure ikhlas. Lihat saja para pegawai, karyawan, bos dll mereka kerja demi loyalitas apa demi gaji? Lihat guru agama, pendidik yang kerja keras, pedagang dll mereka bekerja ikhlas apa demi penghasilan? Atau lihatlah para ustadz, kyai, gus, pendakwah dll yang ceramah lalu mendapat amplop. Apakah itu ikhlas atau demi amplop? Bahkan lihatlah peruqyah yang pulang meruqyah membawa amplop sekecil apapun, itu meruqyah ikhlas apa berharap amplop?

Sekali lagi bicara ikhlas berat bro. Apalagi saya, masih perlu belajar banyak tentang arti keikhlasan lillaahi ta'ala. Berat banget, karena manusia itu dikelilingi dengan seribu kepentingan, baik kepentingan yang nampak misalnya harta, tahta, pasangan dll maupun kepentingan yang tidak nampak misalnya pujian, sanjungan, harga diri dll.

Yang penting menurut saya lakukan aktifitas kita, pekerjaan, bisnis, atau dakwah sekalipun dengan cara yang baik. Menjunjung tinggi kejujuran, ketulusan, tidak korupsi, tidak berbohong, melayani sepenuh hati dll. Bagi saya itu sudah nilai plus. Insyaallah pelan demi pelan keikhlasan akan teraih sebagai bagian dari Taufik dan hidayah Allah bagi para pelaku kebaikan.

Apapun pendapat dan opini anda tentang pesulap merah, gus samsudin, pesulap ungu dan siapapun itu terserah anda saja, saya tidak mau ikut campur. Karena setiap pendapat sudah pasti bersifat objektif, tergantung dari sudut pandang dan paradigma netizen.

Paling-paling saya mengajak untuk mengapresiasi sebuah karya dan usaha seseorang selama niatnya baik. Menghargai apa yang memang patut dihargai dengan sebisa mungkin menyimpan kekurangan dan aib mereka. Karena manusia tempat salah dan dosa. 

Jika itu adalah musuh maka pelajari kekurangan mereka dan sosialisasikan ke anak buahmu, demi satu tujuan yaitu kemenangan. Jika itu kelemahan saudara seiman bicarakan berdua ditempat sepi, dialog baik baik dari hati ke hati. Jangan kekurangan saudara seiman dikritisi di forum apalagi di media sosial. Sebab itu namanya penghinaan dan merendahkan harga diri. Gitu kurang lebih kata imam Syafi'i.

Sekali lagi tidak ada manusia yang sempurna, melainkan manusia yang belajar menjadi lebih sempurna dan lebih baik dari hari kemarin. Kesempurnaan dan kesucian hanya milik Allah semata.

Begitulah curcollan pendekar Langit pagi ini. Curcollan yang nggak penting dan tidak perlu di baca. Jika sobat sudah kadung baca maka wajib share ya? Salah sendiri sudah baca, Hehehe 😁

Piss...

Wallaahu A'lam
Pendekar Langit

Demikian curcol Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit. Semoga bermanfaat. Share artikel Pesulap Merah Melawan Pesulap Ungu Pendekar Langit ini ke teman anda ya?

Sukses



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kitab Penghancur Sihir Panduan Menghancurkan SIhir Santet Sampai Tuntas

Assalamualaikum wrwb. Perkenalkan saya Pendekar Langit dengan bangga mempersembahkan buku panduan dengan judul "Kitab Penghancur Sihir&...